ARTIKEL

Demam Rematik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Dec 18, 2024 9:40pm

Penyakit ringan seperti radang tenggorokan sering disepelekan dan dianggap enteng. Padahal, jika tidak ditangani dengan cepat, radang tenggorokan bisa menyebabkan komplikasi penyakit serius, salah satunya adalah demam rematik.

Dilansir laman Mayo Clinic, demam rematik paling sering menyerang anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun. Namun, orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini.

Demam rematik menyerang bagian sendiri seperti lutut, siku serta pergelangan tangan dan kaki. JIka tidak ditangani dengan benar, demam rematik dapat menyebabkan kerusakan jantung jangka panjang, termasuk masalah katup jantung dan gagal jantung.

Jika bunda belum familiar dengan penyakit yang satu ini, ada baiknya kita mengenal lebih dalam tentang penyebab dan gejala demam rematik.

Penyebab Demam Rematik
Dilansir dari laman Medical News Today, demam rematik merupakan suatu reaksi peradangan atau komplikasi dari infeksi bakteri streptococcus tipe A, yang menjadi penyebab penyakit radang tenggorokan. Demam rematik terjadi ketika infeksi tidak diobati atau tidak diobati.

Gejala Demam Rematik
Tidak semua orang yang menderita radang tenggorokan akan mengalami demam rematik. Namun jika bakteri berkembang, gejala akan muncul 2 hingga 4 minggu setelah infeksi. Dilansir dari laman Mayo Clinic, gejala demam rematik antara lain:

  • Demam tinggi di atas 38?
  • Badan terasa lemas
  • Nyeri atau pembengkakan sendi, biasanya pada lutut, pergelangan kaki, siku, dan pergelangan tangan.
  • Sendi terasa panas atau lunak (tidak terjadi pada semua orang)
  • Beberapa mengalami Sydenham chorea, atau Gerakan tubuh yang tersentak-sentak dan tidak terkendali.

Sebelum terjadi demam rematik, ada baiknya bunda langsung membawa si kecil ke dokter jika menderita radang tenggorokan. Terutama jika sakit tenggorokan tak kunjung sembuh.

Cara Mencegah Demam Rematik
Untuk mencegah demam rematik, bunda harus mengobati radang tenggorokan terlebih dahulu. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan.
  • Tidak berbagi alat makan dan minum, atau barang pribadi dengan orang lain.
  • Menggunakan masker untuk menghindari penularan virus.
  • Minum air putih yang cukup.

Sementara itu, untuk mengatasi demam tinggi gejala demam rematik, bunda bisa memberikan si kecil  Termorex.

Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi. Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.

Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Setelah mengetahui lebih dalam tentang demam rematik, bunda tidak boleh menganggap remeh penyakit walaupun hanya penyakit ringan saja. Segera lakukan penanganan dengan cepat dan konsultasi ke dokter.

BACA JUGA: Anak Demam, Bolehkah Tidur Pakai AC?

Tags:

Halaman