ARTIKEL

Apa Itu Sindrom Demam Periodik? Jangan Anggap Enteng!

Dec 18, 2024 9:52pm

Demam merupakan respon alami tubuh dalam melawan kuman dan bakteri. Namun, berbeda dengan demam periodik yang tidak dipicu oleh virus, bakteri, atau infeksi lainnya. Demam periodik atau demam berulang adalah sindrom genetik yang biasanya diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Sindrom demam periodik biasanya dimulai saat anak masih bayi atau balita. Anak akan mengalami episode yang menyebabkan demam dan gejala lainnya, namun ada juga anak yang tidak mengalami gejala apapun.

Penyebab Demam Periodik
Sebagian besar sindrom ini sifatnya turunan dan disebabkan oleh perubahan genetik (mutasi). Dilansir dari laman Healthline, demam periodik juga bisa disebabkan oleh penyakit autoinflamasi, yang membuat sistem kekebalan tubuh keliru menganggap jaringan normal tubuh sebagai ancaman.

Jenis dan Gejala Demam Periodik
Gejala dan tingkat keparahan sindrom  demam periodik sangat bervariasi tergantung dari jenis-jenisnya. Dilansir dari laman Duke Health, inilah jenis-jenis demam periodik beserta gejalanya,

1. Periodic Fever, Aphthous Stomatitis, Pharyngitis, Adenitis (PFAPA) Syndrome
PFAPA merupakan jenis demam periodik yang paling sering muncul pada anak usia 2-5 tahun. Gejala umumnya seperti demam berulang, sariawan, dan sakit tenggorokan.

2.
Familial Mediterranean Fever (FMF)
FMF lebih banyak menyerang orang keturunan Mediterania dan Timur Tengah. Gejala FMF antara lain demam berulang yang disertai nyeri dan bengkak di perut, dada, serta persendian.

3.
Tumor Necrosis Factor Receptor-Associated Periodic Syndrome (TRAPS)
TRAPS menyebabkan demam berulang yang disertai ruam ruam, nyeri otot dan menggigil. Penderita TRAPS seringkali mengalami pembengkakan di sekitar mata.

4.
Hyperimmunoglobulin D Syndrome (HIDS)
HIDS merupakan jenis demam periodik yang paling langka. Gejala yang dialami seperti ruam kulit, muntah, sakit perut, nyeri sendi, diare, dan pembengkakan kelenjar leher.

Cara Mengatasi Demam Periodik
Masih dilansir dari sumber yang sama, demam periodik sebenarnya bisa sembuh sendiri seiring berjalannya waktu dan usia, namun untuk beberapa orang memerlukan pengobatan sampai mereka dewasa. Mengingat gejalanya yang bervariasi, jadi pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan berkonsultasi dengan dokter spesialis genetika.

Untuk meringankan demam tinggi yang terjadi saat demam periodik,
tempelkan saja Termorex Patch di dahi si kecil.

Termorex Patch, plester kompres untuk meredakan panas demam pada si kecil dengan rasa dingin yang dapat bertahan hingga 8 jam serta daya lekat kuat namun tetap lembut di kulit si Kecil.

Termorex Patch, plester kompres demam ini bisa ditempelkan pada dahi, pergelangan tangan, atau lipatan ketiak si kecil. Bunda juga dapat mengkombinasikan penanganan demam si Kecil dengan menggunakan Termorex Patch, plester kompres demam berbarengan dengan pemberian obat sirup Termorex.

Bunda bisa beli Termorex Patch, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex estore, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Sindrom demam periodik sebenarnya sangat langka. Namun, jika si kecil mengalami demam terus-menerus tanpa ada alasan yang jelas, jangan ragu untuk menghubungi dokter untuk tindakan lebih lanjut.

BACA JUGA: Demam Rematik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Tags:

Halaman