ARTIKEL

Waspada Penularan DBD pada Musim Hujan

Dec 18, 2024 9:21pm

Musim hujan sering juga disebut musim sakit karena penularan penyakit akan lebih rentan pada masa ini. Salah satu penyakit yang rentan menular saat musim hujan adalah demam berdarah dengue (DBD).

DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan dari nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina. Meskipun tidak bisa menular dari manusia ke manusia, virus dengue sangat mudah menyebar apalagi di negara-negara tropis, termasuk Indonesia.

Lantas, mengapa DBD lebih rentan menular pada musim hujan? Bagaimana gejala DBD pada anak? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini

Penyebaran Virus Dengue saat Musim Hujan
Virus dengue lebih mudah menyebar saat musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak saat cuaca sedang lembab. Akan ada banyak genangan air yang merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk. Nyamuk-nyamuk ini akan bertelur di air yang tergenang, baik itu air bersih maupun tercemar.

Suhu yang lembab dan hangat musim hujan akan mempercepat perkembangbiakan dan pertumbuhan nyamuk, sehingga populasi nyamuk semakin meningkat.

Gejala DBD
Dilansir laman Mayo Clinic, banyak orang yang tidak mengalami gejala infeksi demam berdarah. Fase awal DBD yang mirip dengan demam biasa sering disalah artikan sebagai penyakit lain. Beberapa gejala DBD antara lain:

  • Demam tinggi >39?
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot, tulang atau sendi
  • Ruam

Terdapat tiga fase pada DBD yang sering disebut siklus pelana kuda, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan.

Pada fase kritis, suhu tubuh akan turun drastis sehingga dapat membuat bunda terkecoh dan mengira si kecil akan sembuh. Bintik-bintik merah juga muncul pada fase demam atau kritis sebagai tanda pendarahan, bila ditekan bintik merah ini tidak akan pudar.

Demam berdarah merupakan penyakit yang harus mendapatkan perawatan khusus dari dokter. Maka dari itu, saat si kecil sudah menunjukan gejala awal, bunda harus bertindak cepat dan membawa si kecil ke dokter. Selain itu, salah satu upaya yang bisa bunda lakukan adalah sedia obat pereda demam sebagai pertolongan pertama.

Bunda bisa memberikan obat penurun panas seperti
Termorex yang dapat membantu mengurangi demam. Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak. Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.

Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Mencegah Penularan DBD pada Musim Hujan
3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) cara ampuh untuk menurunkan angka penyebaran DBD dengan menutup munculnya habitat nyamuk. Tindakan yang termasuk dalam 3M, yaitu:

  • Menguras tempat penampungan air secara berkala agar tidak menjadi tempat tinggal nyamuk. Lakukan minimal seminggu sekali.
  • Menutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak berkembang biak di genangan tersebut. Kosongkan dan balik ember atau drum jika sudah selesai dipakai.
  • Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng, botol, atau ban yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Jangan lupa untuk selalu melakukan pencegahan 3M, jangan hanya pada musim hujan saja. Ajarkan juga si kecil tentang bahaya nyamuk demam berdarah dan cara mencegahnya. Semoga keluarga bunda bisa terhindar dari demam berdarah, ya!

BACA JUGA: 7 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk, Bunda Harus Waspada!

Tags:

Halaman