ARTIKEL
7 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk, Bunda Harus Waspada!
Aug 02, 2024 8:01pm
Nyamuk adalah hewan yang dianggap sangat merugikan untuk manusia. Bukan hanya menyebabkan kulit bentol dan gatal, nyamuk juga bisa membawa penyakit, kuman dan menyebarkan virus berbahaya. Penyakit ini biasanya ditularkan oleh nyamuk jenis tertentu, seperti Anopheles balabacensis, Anopheles gambiae, Aedes aegypti, Haemagogus sp, dan jenis lainnya.
Oleh karena itu, fogging sering dilakukan di lingkungan rumah untuk menghindari populasi nyamuk. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dan sampai sekarang masih menjadi isu kesehatan besar di Indonesia.
Supaya bunda lebih waspada, yuk ketahui beberapa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk beserta gejala dan jenis nyamuk pembawa virusnya.
1. Malaria
Malaria adalah penyakit yang sering terjadi di daerah tropis atau subtropis. Dilansir dari laman WHO, malaria tidak bisa menyebar dari manusia ke manusia, melainkan disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Setelah parasit masuk ke tubuh, mereka akan mengendap di organ hati dan menginfeksi sel darah merah.
Gejala malaria muncul sekitar 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Tanda-tanda yang ditunjukan antara lain menggigil, sakit kepala, demam, badan terasa lemas, pegal-pegal, mual, dan banyak berkeringat. Malaria juga dapat secara langsung menyebabkan anemia melalui penghancuran sel darah merah dan penekanan produksinya.
2. Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh infeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada fase awal, DBD memiliki gejala yang sama dengan demam biasa, seperti demam tinggi mendadak, mual, serta badan lemas. Kemudian, demam akan turun d hari ketiga yang sering disalah artikan sebagai tahap penyembuhan. Padahal, kondisi ini berarti penderita baru memasuki tahap kritis.
Di sekujur tubuhnya akan muncul ruam merah, dan terdapat gejala pendarahan seperti mudah memar, mimisan, gusi berdarah, demam yang naik turun. Jika sudah memasuki tahap kritis, bunda harus segera membawa si kecil ke dokter.
3. Demam Chikungunya
Sama seperti demam berdarah, penyakit chikungunya juga disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Chikungunya (CHIKV). Penyakit ini tidak bisa ditularkan dari manusia ke manusia. Virus chikungunya juga dapat menyebar jika nyamuk menggigit orang yang telah terinfeksi, kemudian menggigit orang lain yang belum pernah terinfeksi sebelumnya.
Gejala demam chikungunya biasanya muncul 3-7 hari setelah tergigit nyamuk. Tanda-tandanya antara lain demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri otot, mata merah, dan mual. Saat terkena demam chikungunya, gejala paling khas adalah nyeri tulang dan sendi yang tidak tertahankan.
4. Kaki Gajah
Kaki gajah atau Filariasis adalah penyakit yang identik dengan pembengkakan di area kaki. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kaki gajah disebabkan oleh infeksi parasit Wuchereria bancrofti yang dibawa oleh nyamuk jenis Culex, Aedes, dan Anopheles.
Saat cacing masuk kedalam tubuh manusia, mereka akan menginfeksi pembuluh getah bening dan menyebabkan pembengkakan. Gejala awal yang terjadi antara lain demam, menggigil, sakit kepala, pembengkakan di kelenjar getah bening, pembengkakan cukup besar di area tangan atau kaki.
5. Japanese Encephalitis
Japanese encephalitis (JE) adalah penyakit peradangan otak akibat infeksi virus Japanese Encephalitis (JEV) yang ditularkan oleh nyamuk Culex tritaeniorhynchus. Siklus penularan virus ini hanya terjadi di antara nyamuk dengan babi atau burung, namun dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Culex yang terinfeksi.
Pada fase awal, penderita akan mengalami gejala demam, sakit kepala, muntah, dan kesulitan bergerak. Jika tidak ditangani dengan sigap, dapat terjadi pembengkakan sampai koma. Walaupun belum ada obatnya, penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin.
6. Virus Zika
Dilansir laman WHO, virus Zika pertama kali ditemukan pada seekor monyet di Hutan Zika, Uganda pada tahun 1947. Kemudian di tahun 1952, virus ini ditemukan pada manusia. Sama seperti demam berdarah, virus zika juga ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tidak hanya lewat gigitan nyamuk, virus ini bisa menular melalui transfusi darah.
Kasus virus zika sangat jarang terjadi di Indonesia, namun bunda harus berhati-hati jika travelling ke daerah yang rawan virus tersebut, terutama negara di benua Afrika dan Amerika. Gejala yang muncul hampir sama dengan DBD, yaitu demam tinggi, badan lemas, nyeri otot, konjungtivitis (mata merah), serta ruam.
7. Demam Kuning
Demam kuning adalah penyakit yang jarang terjadi di Indonesia, dan umumnya terjadi di wilayah Afrika, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Penyakit ini disebabkan oleh virus Flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus, Haemagogus sp., dan Sabethes sp.
Gejala yang muncul antara lain demam, pusing, nyeri otot, sakit kepala, kemerahan di area mata, dan nafsu makan menurun. Gejala paling khas dari penyakit ini adalah warna mata dan kulit yang menguning.
Tanpa kita sadari hampir semua penyakit di atas ditandai oleh gejala demam. Nah, untuk meringankan gejala demam, Bunda bisa sedia Termorex di rumah untuk pertolongan pertama saat si Kecil demam!
Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi. Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.
Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
BACA JUGA: Berbeda dengan DBD, Kenali Gejala Malaria pada Anak