ARTIKEL
Musim Hujan Rawan DBD, Kenali Gejalanya Pada Anak
Feb 12, 2020 11:22am
Musim hujan menjadi kondisi dimana sistem imunitas anak menurun. Selain itu saat musim hujan, akan banyak jenis penyakit yang berpotensi menyerang tubuh anak. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang anak ketika musim hujan adalah DBD atau Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu Bunda harus sigap untuk terus menjaga kesehatan anak agar anak tidak terkena Demam Berdarah Dengue atau DBD. Penyakit ini tidak hanya membuat anak terbaring sakit tetapi juga bisa mengancam nyawa si kecil.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD atau demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Gigitan nyamuk tersebut bukanlah nyamuk biasa. Nyamuk yang menyebabkan terjadinya DBD adalah nyamuk Aedes Aegepti. Biasanya nyamuk ini akan banyak muncul saat musim hujan. Hal ini dikarenakan saat musim hujan, kondisi lingkungan menjadi lembap. Nyamuk Aedes Aegepti senang berada di lingkungan yang lembap. Oleh karena itu resiko digigit nyamuk Aedes Aegepti ini sangat besar saat musim hujan.
Tidak hanya itu saja, ketika musim hujan sering menyebabkan munculnya genangan air. Nyamuk aedes aegepti juga menyukai genangan air. Bahkan genangan air sering dijadikan tempat untuk berkembang biak oleh nyamuk aedes aegepti. Jika DBD pada anak tidak segera diperiksakan, maka keselamatan anak bisa terancam.
Gejala Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue pada anak dapat terjadi ketika sistem imunitas tubuh anak melemah dan terkena gigitan nyamuk aedes aegepti. Gejala demam berdarah dengue sebenarnya memiliki kemiripan yang hampir sama dengan demam pada umumnya. Namun meskipun begitu tetap ada beberapa gejala khusus yang terjadi. Berikut ini gejala yang terjadi jika anak mengalami demam berdarah dengue:
- Demam yang tidak stabil, terkadang suhu turun tapi beberapa hari kemudian naik
- Sakit perut
- Anak sangat lelah dan tersinggung
- Trombosit menurun
- Muntah bahkan sampai muntah darah
- Gusi berdarah
Mencegah Demam Berdarah Dengue
Tentunya Bunda tidak ingin jika si kecil terkena demam berdarah dengue. Oleh karena itu Bunda harus melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya demam berdarah dengue. Ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan. Hal pertama yang bisa Bunda lakukan adalah menjaga kebersihan rumah. Bunda harus memastikan bahwa semua area rumah bersih terutama kamar mandi dan tempat penampung air. Bunda harus rutin menguras bak mandi atau tempat menampung minimal seminggu sekali untuk membuat jentik nyamuk mati.
Selain itu Bunda bisa mengubur ember dan kaleng yang tidak terpakai. Ember dan kaleng yang tidak terpakai bisa menjadi tempat genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegepti. Selain itu Bunda juga bisa melakukan fogging secara rutin minimal 3 atau 6 bulan sekali. Sebelum tidur Bunda juga bisa menggunakan obat nyamuk untuk membasmi nyamuk di dalam rumah.
Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Jika si kecil sudah terkena demam berdarah dengue, Bunda tidak perlu khawatir. Bunda bisa segera melakukan pertolongan pertama di rumah. Mulai dari memberi minum yang banyak pada anak. saat terkena DBD, jumlah cairan dalam tubuh akan sangat berkurang. Oleh karena itu, penting untuk anak rajin minum saat terkena DBD untuk mengganti cairan tubuhnya yang hilang.
Bunda bisa memberikan air mineral atau jus buah yang segar untuk mengisi cairan pada tubuh anak. jika kondisi si kecil semakin parah, Bunda bisa langsung membawanya ke dokter atau ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Dengan bertindak cepat tentunya akan membuat anak segera ditangani dan cepat sembuh.
Meskipun bisa menjadi penyakit yang berbahaya dan bisa mengancam nyawa si kecil, namun Bunda tidak perlu khawatir. asalkan Bunda terus menjaga si kecil dan kebersihannya maka anak bisa terhindar dari DBD. Bunda juga bisa segera memeriksakan si kecil jika terdapat gejala demam yang tidak kunjung menurun supaya segera mendapat penanganan medis yang tepat.
Meta desc: Salah satu penyakit paling berbahaya di musim hujan adalah DBD. Inilah gejala DBD pada anak yang harus kita waspadai