ARTIKEL
Kenali Gejala Roseola dan Penanganannya
Jan 08, 2020 11:18am
Daya tahan tubuh bayi memang cenderung rentan terhadap berbagai macam bakteri dan virus. Oleh karena itu, ibu wajib mengetahui berbagai macam penyakit yang dapat menyerang bayinya dan cara menghindari penyebaran penyakit tersebut. Salah satu penyakit yang umum terjadi yaitu penyakit roseola. Roseola adalah penyakit yang menyerupai campak dan kebanyakan menyerang bayi berusia enam bulan hingga tiga tahun.
Penyakit roseola disebabkan oleh virus herpesvirus 6 (HHV-6) dan herpesvirus 7 (HHV-7) dan sangat mudah menular melalui interaksi langsung dengan penderita. Contohnya adalah terkena bersin atau batuk dari anak yang menderita penyakit ini, serta menyentuh barang yang sebelumnya telah disentuh oleh penderita.
Akan tetapi, meskipun virus roseola berasal dari golongan herpes, virus ini tidak akan menyebabkan infeksi herpes. Lantas, apa sajakah gejala roseola dan bagaimana cara penanganannya yang baik dan benar?
Gejala Roseola
Bayi yang terkena virus ini akan mengalami demam tinggi sekitar 37 hingga 39 derajat celcius. Demam ini berlangsung selama tiga hingga lima hari. Kemudian, setelah demam turun, akan muncul ruam berwarna merah muda di sekitar perut, lengan, punggung dan dada. Pada umumnya, ruam ini akan muncul hingga dua hari dan akan berubah warna menjadi putih saat ditekan. Ruam ini akan hilang dengan sendirinya.
Ada beberapa bayi yang merasakan gatal pada ruam tersebut, tetapi ada juga yang tidak. Terkadang ada pula yang mengalami kejang saat demam, meskipun gejala ini sangat jarang ditemukan. Anda tetap harus waspada terutama jika si kecil masih berusia satu tahun. Jika bayi mengalami kejang, segera periksakan ke dokter karena jika dibiarkan, hal ini dapat memengaruhi fungsi otak saat anak tumbuh dewasa.
Selain itu, anak biasanya akan mengalami gejala flu seperti batuk pilek, pembengkakan pada kelenjar leher serta penurunan nafsu makan. Bayi kemungkinan juga mengalami diare ringan, nyeri pada tenggorokan, serta pembengkakan di kelopak mata.
Penanganan Penyakit Roseola
Jika anak menunjukkan beberapa gejala yang disebutkan di poin diatas, maka Bunda harus segera membawa si kecil ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Jika memang anak mengidap penyakit ini, wajib menghindari kontak anak dengan teman-temannya agar penyakit tersebut tidak menular.
Usahakan si kecil meminum cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Tidak harus dengan air putih, Bunda bisa memberinya infused water, minuman isotonik atau kuah kaldu. Berikan anak obat penurun panas jika diperlukan, sesuai anjuran dokter tentunya. Pastikan juga ia beristirahat dengan total hingga sembuh dan jaga suhu kamar anak agar tetap sejuk.
Pencegahan Penyakit Roseola
Sebelum buah hati terjangkit penyakit ini, lebih baik Bunda melakukan pencegahan terlebih dahulu. Bunda harus selalu menjaga kebersihan di sekitar lingkungan anak. Selain itu, Bunda juga dapat mengajarkan kebersihan kepada buah hati, seperti mencuci tangan setiap sebelum makan, serta menghindari menutup mulut dengan tangan saat bersin atau batuk.
Bunda juga harus mengusahakan si kecil tidak berbagi penggunaan alat makan dengan teman lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko penularan berbagai macam penyakit, tidak hanya roseola saja yang mungkin diidap oleh teman sebayanya.
Begitulah beberapa gejala roseola dan penanganannya. Penyakit ini memang sering diidap oleh bayi dan anak dibawah usia tiga tahun. Maka dari itu, Bunda wajib mengetahui cara-cara penanganan serta pencegahan sebelum anak Anda tertular virus rosoela. Dengan mengetahui metode penanganan yang benar, Bunda dapat menghindari risiko yang bisa ditimbulkan oleh penyakit ini.
Meta desc: Roseola merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya. Yuk kenali gejala Roseola dan cara penanganannya yang benar.
Photo credit: Wikimedia Commons