ARTIKEL
Kekurangan Kalsium pada Anak Membuat Pertumbuhan Tidak Maksimal
Dec 10, 2019 11:21am
Kalsium merupakan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Kegunaan kalsium pada tubuh, terutama pada anak, dapat memdukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Kalsium merupakan mineral untuk pembentukan tulang dan gigi. Kandungan vitamin D juga sangat penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh pada anak.
Manfaat vitamin D lainnya adalah kemampuannya untuk memengaruhi protein yang ada di otak. Selain itu, vitamin D dapat meringakan serangan asma pada anak sehingga asupan vitamin D yang cukup sangatlah penting bagi anak penderita asma. Vitamin D juga berguna dalam mengontrol jumlah kalsium pada darah di tubuh anak.
Kekurangan vitamin pada anak bisa meningkatkan risiko pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak maksimal. Asupan vitamin D dan kalsium yang kurang akan meningkatkan berbagai risiko sebagai berikut ini.
Tulang Lunak (Rakitis)
Kekurangan vitamin D pada anak sangat berbahaya dan berisiko mengganggu tumbuh kembangnya. Salah satu risiko yang bisa muncul pada anak akibat kekurangan vitamin D adalah rakitis alias pelunakan tulang pada anak-anak. Saat usia anak-anak, tulang pada tubuhnya sedang dalam kondisi emas untuk tumbuh dan terus membentuk sel tulang baru akan semakin kuat dan keras. Untuk itu, vitamin D yang tercukupi akan membantu memperkuat tulang anak dibantu dengan magnesium, fosfor, dan kalsium.
Penyakit Jantung
Kekurangan vitamin D pada tubuh anak akan menyebabkan risiko gangguan tumbuh kembang anak lainnya yaitu terjadinya penyakit jantung pada usia dini. Jika anak kekurangan vitamin D, maka risiko terjadinya serangan jantung dan stroke saat dewasa akan semakin besar. Mengapa demikian? Kekurangan kandungan vitamin D pada darah akan membuat terjadinya penebalan arteri hingga pengerasan arteri jantung sehingga risiko terjadinya gangguan dan penyakit jantung akan lebih besar.
Kolesterol Rendah
Kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi merupakan mimpi buruk yang ditakuti banyak orang. Namun, kadar kolesterol yang terlalu rendah juga akan mengganggu lancarnya metabolisme dalam tubuh. Peran kolesterol yang merupakan senyawa lipida ini sangat penting dalam pembentukan vitamin D ketika proses pencernaan makanan terjadi. Jika kolesterol tubuh anak rendah, maka vitamin D yang diproduksi juga rendah dan begitu pula sebaiknya.
Ciri-ciri kolesterol rendah adalah adanya perubahan mood, perubahan pola tidur dan pola makan, sering merasa linglung, mudah gugup dan putus asa, dan terjadinya agitasi. Jika kadar kolesterol pada tubuh terlalu rendah, maka proses pembentukan hormon di tubuh akan terganggu. Selain itu, pertumbuhan sel-sel otak akan terganggu juga.
Hipertensi
Kekurangan vitamin D juga meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Vitamin D akan berikatan dengan reseptor khusus di sel pembuluh darah yang dapat mengurangi bertambahnya sel di otot yang melapisi pembulu yang menyebabkan penumpukan plak. Vitamin D juga berperan aktif dalam mengontrol aktivitas renin-angiotensin yang apabila terjadi berlebihan akan membuat tekanan darah meningkat.
Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Kekurangan vitamin D dapat memicu terjadinya diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2. Penyakit diabetes bisa terjadi akibat peradangan kronis yang menimbulkan resistensi insulin dan penumpukan plak yang menyumbat arteri. Adanya vitamin D berperan sangat penting dalam mencegah peradangan akibat kedua penyakit diabetes tersebut.
Gejala kekurangan vitamin D pada anak bisa ditandai dengan munculnya tanda-tanda berikut ini yaitu:
- Nyeri pada tulang kaki, nyeri otot, dan melemahnya otot untuk menopang tubuh.
- Gangguan pertumbuhan tinggi badan anak.
- Gigi tumbuh terlambat.
- Mood dan emosi anak mudah berubah.
- Rentan terhadap infeksi terutama infeksi saluran pernapasan sehingga sulit bernapas.
- Otot jantung yang melemah alias kardiomiopati.
- Terjadi kejang.
- Otot menjadi kaku.
Untuk menghindari terjadinya kekurangan vitamin D, Bunda sebaiknya melakukan langkah berikut agar tumbuh kembang anak tidak terganggu akibat kekurangan vitamin D.
- Berjemur bersama dengan anak di bawah sinar matahari pukul 6 pagi hingga 9 pagi.
- Cukupi asupan makanan yang mengandung pro-vitamin D yang merupakan bahan utama pembentukan vitamin D di dalam tubuh. Makanan yang bisa Bunda berikan adalah kacang-kacangan, susu, telur, keju, dan daging ikan.
- Ketahui bahwa anak usia satu tahun ke atas wajib memenuhi 600 IU atau 15 mcg provitamin D setiap hari. Sedangkan untuk bayi 12 bulan memerlukan 400 IU atau 10 mcg pro-vitamin D setiap hari.
Itulah beberapa risiko yang bisa terjadi pada anak dan bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Pastikan asupan vitamin D anak tercukupi agar tumbuh kembang anak tidak terganggu dengan risiko penyakit yang bisa menyerang anak di usianya yang masih dini.