

ARTIKEL
Gejala Flu Singapura pada Anak, Apakah Berbahaya?
Jun 28, 2024 9:57am
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari famili enterovirus. Anak-anak lebih sering terkena penyakit ini dibandingkan orang dewasa, terutama anak di bawah usia 10 tahun. Tidak seperti flu biasa, gejala flu Singapura ditandai dengan munculnya lepuh atau luka di sekitar mulut, serta ruam di tangan dan kaki.
Dinamakan flu Singapura karena kasus penyakit tersebut sempat naik tinggi di Singapura pada tahun 2000an, namun sebenarnya pertama kali muncul di Toronto, Kanada pada tahun 1957. Dilansir dari CNN Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, pada minggu ke-11 tahun 2024 terdapat lebih dari 5 ribu pasien yang terinfeksi flu Singapura di Indonesia.
Mengingat tingginya kasus yang sedang terjadi, ada baiknya bunda juga mengetahui seluk beluk penyakit ini. Lantas, apa penyebab dan gejala flu Singapura? Bagaimana cara mencegahnya? Apakah penyakit ini berbahaya? Yuk, temukan semua jawabannya di artikel ini!
Penyebab Flu Singapura
Flu Singapura disebabkan oleh beberapa jenis coxsackievirus, terutama coxsackie A16 yang masuk dalam famili enterovirus.
Virus jenis ini dapat menular dengan cepat dan akan menyerang mulut, menuju amandel, masuk ke sistem pencernaan, dan akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Cara penularan penyakit ini hampir sama dengan flu biasa, yaitu dengan cara:
- Berbagi peralatan makan atau minum dengan penderita.
- Menghirup percikan air liur saat penderita bersin atau batuk.
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah kontak langsung dengan penderita.
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus dan memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Masa inkubasi flu Singapura adalah selama 3-6 hari sejak terpapar dengan sumber infeksi. Pada masa tersebut, penderita berpotensi untuk menularkan penyakitnya ke orang lain.
Gejala Flu Singapura
Gejala flu Singapura juga sama dengan flu biasa. Maka dari itu banyak orang tua yang tidak menyadarinya sampai timbul ruam atau luka di kulit. Tanda-tanda flu Singapura adalah sebagai berikut:
- Pilek dan hidung tersumbat
- Demam, bisa demam ringan atau tinggi.
- Sakit tenggorokan
- Kehilangan nafsu makan.
- Sakit perut
- Muncul sariawan di lidah, gusi, atau bagian dalam pipi.
- Ruam merah di kulit, biasanya di tangan, kaki, atau area sekitar mulut.
Dilansir laman NHS.uk, ruam tersebut bisa terlihat berwarna merah muda, merah, atau lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya, tergantung warna kulit si kecil. Bintik-bintik tersebut dapat berubah menjadi lepuh, yang mungkin berwarna abu-abu atau lebih terang dari kulit dan dapat menimbulkan rasa sakit. Beberapa anak juga bisa mengalami diare.
Cara Mengatasi Flu Singapura
Belum ada obat atau vaksin yang dapat mengobati dan mencegah flu ini. Oleh karena itu, anak dengan penyakit ini perlu mendapat perawatan intensif di rumah atau di pusat layanan kesehatan agar lebih cepat sembuh.
Flu Singapura biasanya akan sembuh sendiri dalam 7 hingga 10 hari. Untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakitnya, bunda bisa memberikan minuman atau cairan dingin untuk menenangkan mulut, konsumsi air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi, hindari minuman asam, seperti jus buah, berikan makanan lunak seperti yoghurt, serta menghindari makanan panas, asin dan pedas.
Sementara untuk gejala flu lainnya, bunda bisa memberikan Termorex Plus sebagai pertolongan pertama. Termorex Plus adalah sirup obat yang dapat dalam meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk. Termorex Plus memiliki varian rasa jeruk dan tidak mengandung alkohol.
Bunda bisa beli Termorex Plus, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex estore, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
Artikel Lainnya: Penyebab Flu Singapura dan Cara Mencegahnya