ARTIKEL
Dampak Polusi Udara Terhadap ISPA pada Anak dan Penangannya
May 01, 2024 9:10am
Polusi udara sudah lama menjadi masalah bagi manusia, terutama bagi orang yang hidup di perkotaan. Jika dibandingkan dengan pedesaan, kita bisa langsung merasakan betapa jeleknya kualitas udara di perkotaan. Hal ini disebabkan oleh volume kendaraan bermotor, aktivitas pabrik dan kegiatan industri yang menghasilkan polutan berbahaya, seperti asap, debu, grit, dan gas (CO dan NO). Polutan berbahaya inilah yang menjadi cikal bakal penyakit pernapasan, salah satunya adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara real time IQAir, indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di daerah Pagak dan Tangerang Selatan berada di atas 150 AQI US, sementara Jakarta bernilai 61 AQi US dan menempati urutan ke 35 sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kualitas udara bisa dikatakan sehat jika bernilai <100 AQI US. Angka ini menunjukan kualitas udara Jakarta yang sedang, dan perlu diwaspadai oleh beberapa kelompok sensitif.
Kebersihan udara bukanlah hal yang mudah kita kontrol, jadi mau tidak mau kita harus menjaga diri dan keluarga dari polusi udara, terutama anak-anak yang daya tahan tubuhnya belum sempurna untuk menangkal penyakit. Nah, sebelum kita mengetahui cara pencegahan ISPA akibat polusi udara, ada baiknya kita cari tahu dulu penyebab dan dampaknya.
Sumber Polusi Udara Penyebab ISPA
Polusi udara bisa disebabkan karena bencana alam atau ulah manusia. Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, penyebab polusi atau pencemaran udara di antaranya:
- Kebakaran hutan
- Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar berbahaya
- Asap kendaraan bermotor
- Asap pabrik
- Aktivitas rumah tangga, seperti penggunaan AC, membakar sampah, atau memasak dengan kayu bakar.
Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan
Polutan yang masuk di sistem pernapasan ini akan melemahkan daya tahan tubuh, terutama anak-anak yang lebih rentan terkena ISPA. Dampak yang dapat ditimbulkan antara lain::
- Gejala batuk, pilek, radang dan demam ringan.
- Mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti susah tidur, dan kurang nafsu makan.
- Membatasi interaksi sosial. Mengingat ISPA adalah penyakit menular, jadi interaksi dengan penderita ISPA juga harus diminimalisir.
- Resiko komplikasi. JIka tidak ditangani dengan baik, ISPA bisa menjadi masalah yang lebih serius, seperti pneumonia, bronkitis akut, atau infeksi telinga tengah, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Selain ISPA, polusi juga bisa menjadi sumber penyakit pernapasan lain, seperti asma, bronkitis, dan masalah paru-paru. Gejala ISPA pada anak juga bisa diatasi dengan minum obat pereda batuk dan pilek seperti Anakonidin.
Anakonidin, sirup batuk dan pilek dengan varian rasa cherry yang tidak mengandung alkohol.
Bunda bisa beli Anakonidin, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex estore, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.