

ARTIKEL
Bunda, Jangan Sampai Lewatkan Jadwal Imunisasi Anak Ya!
Dec 10, 2019 11:16am
Imunisasi merupakan tahapan penting untuk mencegah datangnya penyakit berbahaya di kemudian hari. Imunisasi merupakan pembentukan kekebalan atau daya tahan tubuh anak terhadap penyakit tertentu dengan cara vaksin yaitu agen biologis berisikan bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu yang dilemahkan atau dimatikan yang membantu tubuh mengantifkan antibodi terhadap penyakit tersebut.
Imunisasi pada anak biasanya akan diberikan jadwal tertentu yang wajib dipenuhi dan dilakukan untuk hasil imunasasi yang lebih maksimal. Namun, banyak orang tua yang terkadang lupa kapan imunisasi anak harus dilakukan. Untuk Bunda yang terlambat atau kelupaan melakukan beberapa imunisasi berikut, Bunda bisa melakukan ketentuan berikut agar imunisasi tetap bisa dilakukan. Simak baik-baik ya!
Vaksin Hepatitis B
Vaksin ini idealnya diberikan pada 12 hari sebelum lahir atau pada bayi usia 0 hingga 7 hari. Vaksin kedua diberikan pada usia 1 hingga 2 bulan. Vaksin ketiga dilakukan saat anak menginjak usia 6 hingga 18 bulan. Jika Bunda lupa belum melakukan vaksin hepatitis B saat bayi, maka vaksin ini masih bisa diberikan kapan saja tanpa harus memeriksa kadar anti-HBs pada tubuh anak terlebih dahulu. Namun, apabila Bunda merupaka penderita Hepatitis B, maka pemeriksaan HBsAg dan antiHBs pada anak harus dilakukan.
Vaksin BCG
Vaksin BCG diberikan untuk mencegah penyakit TBC alias tuberculosis. Pemberian vaksin ini akan menimbulkan kemeraha, benjolan kecil, dan bekas jariangan parut pada saat 1 hingga 2 minggu pasca vaksin. Vaksin BCG diberikan satu kali yaitu pada saat anak menginjak usia 1 bulan. Jika pemberian vaksin terlambat hingga usia anak melewati 3 bulan, maka perlu pemeriksaan apakah anak sudah terkena bakteri TBC lewat uji tuberculin terlebih dahulu.
Vaksin Polio
Vaksin Polo sangat penting diberikan untuk mencegah terjadinya penyaakit Polio yang menyebabkan nyeri otot hingga kelumpuhan. Pemberian vaksin polio berlangsung 4 kali yaitu pada saat anak berusia 1 hingga 4 bulan, Jika imunisasi dilakukan terlambat, maka dosis yang diberikan tidak perlu berulang pada dosis awal melainkan hanya melengkapi dosis vaksin yang terlewat saja.
Vaksin DPT
Vaksin DPT merupakan vaksin yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Difteri merupakan penyakit yang menyerang tenggorokan yang bisa berlanjut ke komplikasi lainnya, Pertusis merupakan penyakit batuk rejan yang terjadi akibat infeksi bakteri pada saluran udara yang bisa menimbulkan pneumonia, kejang, hingga kerusakan otak. Sedangkan Tetanu adalah adanya racun tetanospasmin yang masuk di aliran darah akibat tumbuh kembang bakteris Clostrodium tetani yang masuk ke dalam tubuh.
Jika Bunda terlambat memberikan vaksin DPT, pemberian vaksin dapat dilanjutkan sesuai jadwa tanpa mengulang pemberian vaksin dari awal. Dan apabila pemberain vaksin DPT tidak dilakukan saat masih bayi, maka imunisasi dasar DPT diberikan sesuai dengan jumlah dan interval yang seharusnya yaitu DPT keempat pada ulang tahun keempat, DPT kelima pada secepatnya 6 bulan setelah DPT keempat. Namun, jika DPT telah dilakukan di usia 4 tahun, maka pemberian DPT kelima tidak lagi diperlukan.
Vaksin Campak
Vaksin Campak sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penyakit campak. Pemberian vaksin campak hanya perlu dilakukan satu kali yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberian selanjutnya dilakukan saat anak memasuki SD dan mengikuti program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilakukan pemerintah.
Bagi Bunda yang terlambat memberikan imunisasi campak pada saat anak masih di usia 9 hingga 12 bulan, maka pemberian imunisasi bisa dilakukan kapan saja. Namun, apabila anak telah menginjak usia lebih dari 1 tahun, maka vaksin yang harus diberikan adalah vaksin MMR.
Agar jadwal pemberian imunisasi anak tidak terlambat, Bunda juga bisa mengikuti langkah berikut untuk lebih mudah mengingat kapan pemberian vaksin berikutnya harus dilakukan. Yuk, catat!
- Buatlah pengingat di smartphone. Fitur Kalender pada smartphone bisa memberikan pengingat di tanggal pemberian vaksin berikutnya. Aturlah alarm di tanggal imunisasi anak.
- Catatlah di jurnal. Membuat jurnal khusus untuk mencatat jadwal imunisasi anak akan sangat membantu Bunda dalam menghitung interval pemberian vaksin. Selain itu, catatan ini juga berlaku sebagai bukti bahwa anak telah mendapatkan imunisasi yang tepat.
- Selalu ingat tanggal lahir anak. Pemberian vaksin atau imunisasi tertentu biasanya memiliki interval 6 bulan hingga 1 tahun. Untuk itu, pemberian vaksin saat ulang tahun anak akan memudahkan Bunda dalam mengingat kapan pemberian imunisasi selanjutnya harus diberikan.
Itulah pentingnya imunisasi, mengapa imunisasi tidak boleh terlambat, langkah yang dilakukan saat Bunda terlewatkan jadwal imunisasi, dan cara mengingat jadwal imunisasi anak. Semoga panduan ini bisa lebih memudahkan Bunda dalam mengingat dan mengutamakan pentingnya pemberian imunisasi pada anak. Semoag membantu ya!