ARTIKEL

Bahaya Batuk Rejan pada Anak, Apa Gejalanya?

Jun 02, 2024 8:48pm

Tahukah bunda kalau batuk juga banyak jenisnya? Salah satu jenis batuk yang sering dialami oleh anak-anak adalah batuk rejan. Batuk rejan atau pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis yang menyerang saluran pernapasan dan paru-paru.

Gejala khas dari penyakit ini adalah batuk berkepanjangan disertai dengan suara tarikan nafas yang panjang dan melengking, terdengar seperti suara “whoop.” Penyakit ini bisa menular dengan cepat melalui percikan air liur dari penderita.

Apakah si kecil memiliki gejala batuk rejan? Yuk, ketahui lebih dalam mengenai penyebab dan gejala batuk rejan pada anak agar bunda bisa lebih waspada!

 

Penyebab Batuk Rejan pada Anak

Dilansir dari laman Mayo Clinic, batuk rejan disebabkan oleh infeksi virus Bordetella pertussis yang menyerang saluran pernapasan. Bakteri tersebut akan melepaskan zat beracun yang dapat menyebabkan peradangan dan melemahkan imun tubuh. 

Batuk rejan bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada anak-anak karena daya tahan tubuhnya belum terlalu kuat. Penularan akan lebih mudah terjadi jika anak berada di dekat penderita pertusis.

 

Gejala Batuk Rejan pada Anak

Gejala biasanya muncul sekitar 7-20 hari setelah bateri masuk ke dalam tubuh. Sementara itu gejalanya terbagi menjadi 3 tahap yang biasanya berlangsung selama 6 minggu, yaitu:

 

  • Fase Catarrhal (fase awal)

 

Pada fase awal, gejalanya memang cukup ringan. Maka dari itu, orangtua sering terkecoh dan mengira gejala ini sebagai common cold. Walaupun masih tahap awal, penderita tetap berpotensi untuk menularkan virusnya ke orang lain. Tahap ini biasanya terjadi selama 1-2 minggu yang ditandai dengan pilek, bersin, hidung tersumbat, batuk-batuk, dan demam.

 

  • Fase Paroksismal

 

Jika tidak ditangani dengan baik, batuk rejan fase awal akan berlanjut ke fase paroksismal. Gejala yang ditimbulkan juga akan lebih parah, seperti batuk diiringi suara dengkingan keras dan panjang, muntah-muntah, dada terasa nyeri saat batuk, serta badan terasa lelah karena batuk terus-menerus. 

Jika sudah parah, batuk bisa terjadi selama satu menit tanpa henti dan terjadi di malam hari. Tentunya kondisi ini akan sangat mengganggu kenyamanan tidur si kecil, kan? Nah untuk pertolongan pertama saat si kecil batuk, bunda bisa memberikan nya Anakonidin OBH

Anakonidin OBH adalah sirup obat batuk dan flu tanpa alkohol dengan rasa strawberry yang untuk membantu meredakan batuk dan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, serta bersin.

Bunda bisa beli Anakonidin OBH, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex estore, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

 

  • Fase Konvalescens (fase penyembuhan)

 

Fase penyembuhan ditandai dengan frekuensi batuk yang tidak terlalu sering. Gejala lain seperti demam, sesak nafas, dan lainnya juga sudah mulai hilang. Pada fase ini, penderita sudah tidak berpotensi untuk menularkan virus. Namun, ada baiknya tetap memakai masker saat mau keluar untuk menghindari resiko penularan.

Batuk rejan pada anak sebenarnya bisa diatasi sendiri dirumah. Pastikan anak banyak minum air putih, istirahat yang cukup, kurangi minuman dingin dan makanan pedas, konsumsi makanan bergizi, serta mandi menggunakan air hangat. Jangan lupa juga untuk sedia stok Anakonidin OBH sebagai pertolongan pertama saat batuk menyerang.



Artikel Lainnya : Penyebab Batuk Berkepanjangan pada Anak

Tags:

Halaman