

ARTIKEL
5 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Ruam Merah di Kulit
Jan 22, 2025 12:12pm
Demam disertai bintik merah dikulit identik dengan penyakit menular. Bintik merah pada kulit tidak selalu berbahaya, namun ada penyakit dengan gejala ruam merah yang membutuhkan penanganan khusus. Jadi, saat ruam merah muncul, bunda sebaiknya langsung membawa si kecil ke dokter. Apa saja penyakit dengan gejala demam yang disertai bintik merah? Yuk, simak artikel di bawah ini agara bunda semakin waspada!
1 Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius yang di Indonesia. Penyakit ini bisa diderita oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia. Namun, anak-anak lebih rentan karena daya tahan tubuhnya belum terlalu kuat.
DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawah oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang banyak berkembang biak pada musim penghujan. Pada DBD, ada 3 fase demam yang akan dilalui, yang juga disebut siklus pelana kuda karena menggambarkan pola naik-turun yang akan dialami penderita DBD.
Fase demam adalah fase pertama demam berdarah. Gejalanya antara lain demam tinggi >38 derajat yang muncul tiba-tiba, biasanya terjadi selama 3-7 hari. Saat fase demam, biasanya bersamaan dengan munculnya bintik kemerahan di kulit, serta penurunan trombosit <100.000 per mikroliter darah yang terjadi dalam waktu singkat.
Bintik kemerahan di kulit ini tidak memiliki ciri yang spesifik, hanya saja bentuknya tidak menonjol dan jika ditekan tidak akan pudar. Bintik merah ini menjadi pertanda bahwa ketika kadar trombosit semakin menurun.
2. Rubella
Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella. Penyakit ini memiliki gejala yang hampir sama dengan campak, namun kedua penyakit ini sebenarnya berbeda. Rubella lebih sering menyerang remaja dan anak-anak.
Gejala Rubella ditandai dengan demam ringan >37 derajat selama 1–2 hari, pembengkakan kelenjar getah bening. Serta muncul ruam kemerahan di kulit, mulai dari wajah, tangan hingga kaki. Bentuk ruamnya seperti biang keringat dan hanya bertahan selama 1–3 hari.
3. Cacar air
Cacar air atau varicella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini dapat menular lewat droplet air liur saat penderita bersin atau batuk, atau kontak langsung dengan cairan yang berasal dari lepuhan. Cacar air umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri jika penangananya tepat.
Gejala cacar air biasanya muncul sekitar 1-3 minggu sejak terinfeksi. Gejala awalnya meliputi demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, tubuh terasa lemas, nafsu makan berkurang, nyeri otot, dan mual.
Ruam dan lepuhan mulai muncul di kulit setelah 1-2 hari melewati gejala awal. Namun, penularan dapat terjadi beberapa hari sebelum ruam muncul hingga lepuhan kering.
Ruam cacar air memiliki 3 fase. Pertama, muncul ruam atau benjolan merah di seluruh tubuh. Kedua, ruam akan berubah menjadi lepuhan berisi cairan putih. Terakhir, lepuhan tersebut akan pecah dan berubah menjadi kerak.
4. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus genus Morbillivirus yang menyerang saluran pernapasan. Gejala campak muncul 10-12 hari setelah virus menginfeksi, namun gejalanya bisa berbeda pada setiap orang.
Umumnya, si kecil akan mengalami demam tinggi dengan suhu badan bisa mencapai 40°C, batuk, pilek, mata merah, sakit tenggorokan, serta ruam merah di kulit. Titik bulat kemerahan di kulit akan muncul beberapa hari setelah gejala sebelumnya timbul. Ruam biasanya dimulai dari kulit wajah, kemudian menyebar ke dada dan seluruh tubuh. Bentuknya sama seperti ruam rubella, hanya saja ruam campak akan bertahan lebih lama, yaitu sekitar 5-7 hari.
5. Flu Singapura
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari famili enterovirus. Gejala flu Singapura ditandai dengan munculnya lepuh atau luka merah.
Penyakit ini ditandai dengan demam, pilek dan hidung tersumbat, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, sakit perut, dan muncul sariawan di lidah atau gusi. Selain itu, akan muncul ruam merah yang terasa gatal dan nyeri di tangan dan kaki, termasuk area telapak, siku, lutut, alat kelamin, sampai bokong.
Itulah beberapa penyakit dengan gejala demam yang disertai bintik merah. Bintik merah biasanya akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu. Jika bintik disertai rasa gatal, bunda bisa memberikan salep atau cream pereda gatal sesuai resep dokter.
Untuk meredakan gejala demamnya, bunda bisa memberikan si kecil Termorex. Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi.
Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.
Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
BACA JUGA: 5 Tanda Anak Demam Harus Dibawa ke Dokter