ARTIKEL

5 Mitos Demam Pada Anak, Apakah Bunda Percaya?

Apr 25, 2025 11:44pm

Demam adalah kondisi saat suhu tubuh anak lebih tinggi dari suhu normal, yaitu di atas 38?. Gejala demam sendiri sering dianggap gejala awal dari sebuah penyakit. Apakah pernyataan tersebut benar adanya? Untuk mengetahui jawabannya, yuk baca artikel ini!

1.
Demam pasti disebabkan oleh infeksi virus
Infeksi virus dan bakteri memang bisa menjadi penyebab demam. Biasanya, demam yang terjadi akibat virus atau bakteri akan disertai oleh gejala lain seperti sakit kepala, nyeri otot, pilek, batuk, nyeri sendi, dan gejala lainnya.

Namun, masih banyak faktor lain yang menjadi penyebab demam. Demam bisa muncul akibat reaksi dari imunisasi, sebagai respon tubuh anak saat menerima vaksin. Heatstroke, memakai baju terlalu tebal, atau suhu ruangan yang panas juga bisa menyebabkan demam. Selain itu, demam bisa muncul sebagai respon alergi atau tanda saat tubuh dehidrasi.

2.
Demam yang sudah turun artinya sudah mau sembuh
Demam yang sudah turun bukan berarti penyakit akan sembuh. Ada beberapa penyakit yang memiliki gejala demam naik turun, seperti demam berdarah. Terdapat tiga fase pada DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Fase ini sering disebut siklus pelana kuda karena siklusnya yang naik-turun.

Pada fase demam, penderita akan mengalami demam tinggi, diikuti dengan gejala lain seperti muncul bintik merah,
serta penurunan trombosit. Pada fase kritis, suhu tubuh akan turun drastis sehingga membuat orang tua terkecoh dan mengira pasien akan segera sembuh. Pada saat fase kritis inilah orang tua sering terkecoh dan tidak segera pergi ke dokter. Padahal, saat memasuki fase ini anak harus segera ditangani oleh dokter.

3.
Demam adalah penyakit berbahaya
Banyak orang tua yang beranggapan bahwa demam itu sendiri adalah penyakit. Padahal, demam merupakan respon alami saat melawan virus dan bakteri yang masuk ke tubuh. Suhu tubuh yang meningkat merupakan salah satu cara sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah infeksi.

Maka dari itu, bunda tidak perlu panik, Bunda bisa sediakan pertolongan pertama saat si kecil demam dengan memberikan si kecil 
Termorex. Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi.

Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.

Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

4.
Semua jenis termometer akurat untuk mengukur demam
Terdapat berbagai jenis termometer dengan metode pengukuran yang berbeda-beda. Metode pengukuran perlu disesuaikan dengan usia si kecil supaya mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dilansir dari laman John Hopkins Medicine, inilah cara mengukur suhu tubuh bayi yang paling akurat.

  • Termometer rektal: dianggap memiliki tingkat akurasi paling baik, terutama untuk bayi umur < 3 bulan. Caranya dengan memasukan ujung termometer ke dalam anus. 
  • Termometer aksila: jenis termometer yang dijepit di ketiak. Bunda bisa menggunakan termometer aksila untuk anak umum 3 bulan - 4 tahun. 
  • Termometer temporal: untuk mengukur suhu dengan menempelkan alatnya ke dahi. Prosesnya cepat dan sangat aman, sangat ideal untuk bayi dan balita.
  • Termometer timpani/termometer digital telinga: menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu pada gendang telinga atau membran timpani. Akurat dan cocok untuk mengukur suhu tubuh bayi usia lebih dari 6 bulan.

5. Kejang saat demam tanda penyakit berbahaya
Kejang-kejang merupakan kondisi yang bisa membuat orang tua panik. Dilansir dari laman Better Health, belum diketahui faktor utama penyebab kejang demam, namun kondisi ini umumnya disebabkan karena suhu tubuh yang terlalu panas. Anak umur 6 bulan - 6 tahun paling sering mengalami kejang demam, biasanya berlangsung selama 1-2 menit.

Umumnya, kejang demam tidak berbahaya, namun bunda perlu mengetahui pertolongan pertama yang harus dilakukan jika anak mengalaminya. Hal yang harus bunda lakukan adalah:

  • Letakkan tubuh si kecil di lantai
  • Singkirkan benda di sekelilingnya yang bisa membuatnya terbentur
  • Jangan memaksakan apapun ke dalam mulutnya
  • Jangan mengguncang tubuhnya

Nah , itulah beberapa mitos tentang demam yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat. Meskipun tidak bisa dipercaya sepenuhnya, mitos ini berguna agar orang tua lebih waspada saat anak sedang demam.

BACA JUGA: Demam Setelah Vaksin Polio? Lakukan Hal ini, ya!

Tags:

Halaman