ARTIKEL
5 Cara Menghadapi Mom Shaming Agar Tidak Menurunkan Mental Bunda
Nov 27, 2020 12:02pm
Bunda mungkin pernah mendengar kritik soal parenting seperti, “Cara menggendong bayinya salah, tuh!” atau “Bundanya malas sekali, anaknya malah dirawat oleh suster.” Omongan seperti ini termasuk dalam kategori mom shaming. Jika dibiarkan, akan membuat Bunda merasa insecure dan mengganggu mental Bunda. Seringkali juga mom shaming dilontarkan oleh orang-orang yang bahkan tidak mengenal Bunda.
Jangan beranggapan bahwa mom shaming merupakan sesuatu yang tidak bisa dihentikan, Bunda bisa melakukan 5 cara menghadapi mom shaming berikut ini!
Jangan terpancing emosi
Cara menghadapi mom shaming yang paling penting dan wajib dilakukan adalah tidak membiarkan diri terpancing emosi. Ingatlah Bunda bahwa cacian dari orang lain bukanlah refleksi dari diri Bunda. Mereka tidak tahu realita yang Bunda alami, mereka hanya menghakimi dari apa yang mereka lihat saja.
Kembali lagi, para mom shamers ini bukanlah pakar kesehatan maupun ahli di bidang parenting. Jadi, lebih baik Bunda anggap kritikan pedas ini sebagai angin lalu. Hal terpenting adalah Bunda sudah memberikan yang terbaik bagi sang buah hati, sesuai dengan anjuran dari bidan atau dokter spesialis Sp.OG.
Filter konten di media sosial
Kalau Bunda termasuk aktif di media sosial, pasti cukup sering membaca komentar pedas soal gaya parenting Bunda. Misalnya seperti mengkritik cara menggendong bayi, pakaian yang Bunda kenakan, sampai kritikan mengenai fisik si kecil. Bunda, jangan sampai berpikir bahwa kritikan tersebut datang karena Bunda membagikan foto atau video di media sosial. Tidak seharusnya orang-orang tersebut meninggalkan komentar negatif.
Maka dari itu, cara menghadapi mom shaming selanjutnya adalah menyaring konten di media sosial Bunda. Segera block dan unfollow akun yang sering melakukan mom shaming. Dijamin Bunda pun jadi lebih tenang dan bisa lebih bebas mengunggah foto-foto lucu si kecil.
Perluas wawasan parenting
Masih banyak orang yang percaya dengan takhayul atau mitos-mitos seputar kehamilan dan merawat bayi. Hal ini juga yang sering dijadikan senjata para mom shamers untuk menghakimi Bunda. Cara menghadapi mom shaming terbaik yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memperluas wawasan Bunda seputar parenting.
Bisa dengan mengikuti webinar, membaca buku, hingga berdiskusi dengan dokter spesialis Sp.OG seputar do’s and don’ts dalam parenting. Jika ada mom shamers yang menyerang, Bunda pun bisa percaya diri menangkisnya dengan fakta-fakta.
Masuk ke dalam komunitas orang tua yang positif
Tidak jarang mom shaming justru datang dari mulut orang-orang terdekat Bunda, mulai dari teman hingga orang tua sendiri. Meskipun maksud mereka baik, namun tetap saja mom shaming yang sudah terlontar dapat berdampak terhadap kesehatan mental Bunda. Jika hal demikian terjadi, saatnya bagi Bunda untuk bergabung ke komunitas baru yang mendukung Bunda, bukan menghakimi Bunda.
Sudah banyak komunitas untuk para orang tua yang tersebar di dunia maya. Dengan bergabung ke komunitas, Bunda bisa bertukar pikiran dengan sesama orang tua, berbagi keluh-kesah, serta langsung konsultasi dengan dokter, seperti fitur-fitur yang tersedia di Panduan Bunda.
Tanggapi dengan strategi hamburger
Apa itu strategi hamburger? Strategi hamburger merupakan cara menghadapi mom shaming yang dikembangkan oleh seorang psikolog anak, Dr. Jillian Roberts. Strategi hamburger mengajarkan para Bunda untuk menanggapi mom shaming dengan 3 lapis jawaban, yakni diawali dengan kalimat apresiasi, tanggapan tegas, dan diakhiri dengan ucapan terima kasih.
Contohnya dengan tanggapan seperti, “Saya sadar bahwa Anda khawatir dengan keselamatan anak Saya, namun Saya sebagai orang tahu paling paham dengan apa yang dibutuhkan anak saya. Terima kasih atas perhatian yang sudah diberikan, Saya menghargai saran Anda!” Cara menghadapi mom shaming ini cukup tegas, namun tidak menyulut pertengkaran lebih lanjut.
Setelah menyimak cara-cara menghadapi mom shaming, semoga Bunda bisa jadi lebih percaya diri dalam merawat serta mendidik sang buah hati. Ingatlah bahwa tidak ada orang tua yang sempurna. Bunda juga tidak sendirian, jangan sungkan untuk berbicara soal mom shaming yang Bunda terima dengan pasangan dan sahabat terdekat. Semoga bermanfaat!