ARTIKEL

4 Gangguan Sistem Pencernaan yang Sering Dialami Anak

Jun 28, 2024 11:46am

Menjaga kesehatan organ pencernaan sangatlah penting karena berhubungan erat dengan tumbuh kembang anak. Namun, anak-anak memiliki organ pencernaan yang sangat sensitif, sehingga seringkali mengalami gangguan sistem pencernaan. Masalah pencernaan bisa terjadi karena pola makan yang buruk, intoleransi terhadap bahan makanan, atau infeksi bakteri dan virus.

Tentu saja kondisi ini membuat orang tua khawatir. Apalagi gangguan pencernaan sering membuat anak tidak nafsu makan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa masalah pencernaan bisa diatasi sendiri di rumah dan akan hilang dalam waktu cepat. Lantas, apa saja gangguan sistem pencernaan yang sering dialami anak? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini!

1.
Perut Kembung
Saat kita makan, minum, atau menelan air liur, sejumlah udara akan masuk ke sistem pencernaan. Udara atau gas yang berlebihan akan menyebabkan rasa tidak nyaman, jika kesulitan buang air besar akan menyebabkan  atau perut kembung (Abdominal bloating).

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja dan biasanya akan membaik dengan sendirinya tanpa perlu pergi ke dokter. Anak-anak sering mengalami perut kembung karena pola makan yang kurang sehat, kekurangan serat dan cairan, intoleransi makanan, terlalu banyak makan, atau kondisi medis lainnya.

Gejala perut kembung adalah perut yang terlihat buncit, sering kentut atau sendawa, lebih cepat kenyang, diare, serta tidak nafsu makan. Jika berhubungan dengan infeksi saluran pencernaan, anak kecil dapat mengalami mual dan muntah.

2. Diare
Diare adalah suatu kondisi buang air besar dengan tinja bertekstur cair seperti air dan terjadi berulang kali dalam sehari. Umumnya disebabkan karena infeksi bakteri, virus, keracunan makanan, intoleransi makanan, atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa jenis diare yang bisa dibedakan dari lama berlangsungnya, yaitu:

  • Diare akut, merupakan diare encer yang berlangsung 1-2 hari, biasanya bisa sembuh tanpa pengobatan.
  • Diare persisten, berlangsung sekitar 2-4 minggu.
  • Diare kronis, berlangsung lebih dari sebulan. Jika sudah selama ini, mungkin saja terjadi kondisi yang lebih serius yang memerlukan kunjungan ke dokter.


Gejala yang paling sering terjadi saat diare adalah sering buang air besar, perut kembung, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, dan kram perut. Umumnya, diare juga disertai dengan gejala demam ringan atau tinggi, tergantung dari penyebabnya.

Untuk meringankan gejala demam akibat diare, bunda bisa memberikan
Termorex. Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi. Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.

Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

3. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak mampu mencerna laktosa, sejenis gula yang ditemukan dalam produk susu. Kondisi ini berbeda dengan alergi susu yang melibatkan reaksi sistem kekebalan terhadap protein yang ditemukan dalam susu, sedangkan intoleransi laktosa adalah masalah sistem pencernaan.

Masalah ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Penting bagi bunda untuk memperhatikan adanya ketidaknyamanan atau masalah pencernaan setelah si kecil mengkonsumsi produk susu. Dilansir dari laman Mayo Clinic, setelah mengkonsumsi produk susu gejala yang umumnya dialami antara lain diare, mual, muntah, kram perut, kembung, dan sering kentut.

4.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
GERD atau yang biasa dikenal dengan asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Aliran balik asam lambung ini dapat mengiritasi lapisan esofagus, dan menyebabkan gejala seperti mulas, dan nyeri dada. Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa,GERD juga dapat menyerang anak-anak, lho.

Anak yang mengalami GERD umumnya merasakan mulas, sensasi terbakar di dada sampai ke tenggorokan, regurgitasi, kesulitan menelan, nyeri dada, batuk, dan sakit tenggorokan. Gejala ini bisa saja bertambah parah jika pola makannya tidak sehat, Gejala GERD dapat memburuk setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti makanan pedas atau asam), serta makan dengan porsi berlebihan.

Daftar diatas adalah beberapa gangguan sistem pencernaan yang sering dialami anak. Untuk mengatasinya, bunda perlu memperhatikan pola makan si kecil. Cari tahu apakah mereka memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu. Jangan lupa konsumsi banyak cairan agar anak tidak dehidrasi.

Artikel Lainnya: Perbedaan Diare dan Disentri, Bagaimana Cara Mengobatinya?

Tags:

Halaman