ARTIKEL

Perbedaan Diare dan Disentri, Bagaimana Cara Mengobatinya?

Jun 28, 2024 11:39am

Apakah si kecil pernah buang air besar disertai darah? Mungkin banyak orang mengira bahwa anak mengalami diare, padahal kondisi tersebut adalah disentri. Diare dan disentri merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan penderita buang air besar cair atau encer secara terus-menerus.

Diare dan disentri ini memiliki gejala yang hampir mirip, membuat orang tua sulit membedakan kedua penyakit ini. Meskipun memiliki beberapa kesamaan, terdapat perbedaan terutama dalam hal sumber penyakit, tingkat keparahan, dan gejala spesifiknya. Dengan mengetahui perbedaan disentri dan diare, bunda akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya. Apa saja perbedaannya? Baca artikel ini sampai habis, ya!

Pengertian Diare
Diare adalah suatu kondisi buang air besar dengan tinja bertekstur cair seperti air dan terjadi berulang kali dalam sehari. Umumnya disebabkan karena infeksi bakteri, virus, keracunan makanan, intoleransi makanan, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Bakteri yang sering menjadi sumber penyakit diare adalah E. Coli yang dapat mengeluarkan racun dan menimbulkan infeksi, terutama pada anak-anak.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa jenis diare yang bisa dibedakan dari lama berlangsungnya, yaitu:

  • Diare akut, merupakan diare encer yang berlangsung 1-2 hari, biasanya bisa sembuh tanpa pengobatan.
  • Diare persisten, berlangsung sekitar 2-4 minggu.
  • Diare kronis, berlangsung lebih dari sebulan. Jika sudah selama ini, mungkin saja terjadi kondisi yang lebih serius yang memerlukan kunjungan ke dokter.


Gejala yang paling sering terjadi saat diare adalah sering buang air besar, perut kembung, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, dan kram perut. Umumnya, diare juga disertai dengan gejala demam. Hal ini bukannya kondisi yang berbahaya, melainkan suatu bentuk perlawanan tubuh anak terhadap infeksi bakteri.

Diare jika belum terlalu parah sebenarnya bisa diatasi sendiri di rumah dengan konsumsi banyak cairan agar tidak dehidrasi, minum oralit, konsumsi makanan yang lembut, serta perbanyak istirahat.

Pengertian Disentri
Disentri adalah gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan buang air besar berkali-kali, biasanya disertai lendir atau darah. Disentri terbagi dua, yaitu disentri basiler yang disebabkan oleh bakteri Shigella, dan disentri amoeba disebabkan oleh Entamoeba histolytica, B. coli. Bakteri tersebut kemudian mengiritasi dan menginfeksi usus besar.

Bakteri penyebab disentri mudah menular jika melakukan kontak langsung penderita, menyentuh benda yang terkontaminasi bakteri, konsumsi makanan dan minuman yang tidak higienis, dan berenang di air yang terkontaminasi. Anak-anak mudah tertular bakteri penyebab disentri karena daya tahan tubuhnya masih lemah dan belum bisa memilih makanan yang higienis atau tidak.

Gejala disentri selain tinja berdarah antara lain sakit perut, demam, mual, muntah, dehidrasi, dan kelelahan. Bunda bisa mencegah penyakit ini dengan membawakan anak bekal dari rumah, dan mengajarkan anak lebih peduli terhadap kebersihan.

Perbedaan Disentri dan Diare
Diare adalah kondisi dimana penderita sering buang air besar yang encer atau cair dan menginfeksi usus halus. Sementara itu, disentri biasanya disertai darah dan lendir saat buang air karena infeksi bakteri di usus besar.

Kemudian, diare disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, keracunan makanan, intoleransi makanan atau alergi obat-obatan. Sementara disentri disebabkan oleh bakteri seperti Shigella, Salmonella, atau Campylobacter, atau parasit Entamoeba histolytica.

Disentri umumnya dianggap lebih serius dibandingkan diare mudah menular dan bisa menyebabkan komplikasi, sehingga jika sudah terdapat darah atau lendir saat buang air besar segera bawa si kecil ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Diare dan disentri memiliki gejala yang hampir mirip seperti buang air terus-menerus, kram perut, kembung, dan demam. Demam bisa tinggi atau rendah, namun umumnya akan hilang dalam beberapa hari.

Untuk meringankan gejala demam, Bunda bisa memberikan
Termorex. Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi. Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.

Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Artikel Lainnya: Diare Pada Anak, Bagaimana Mengatasinya?

Tags:

Halaman