ARTIKEL
1000 Hari Pertama Kehidupan: Agar Anak Tumbuh dan Berkembang Secara Optimal
Mar 05, 2018 10:40am
Stimulasi 1000 hari pertama kehidupan
Perkembangan otak yang paling pesat terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan, disebut periode kritis perkembangan, dimana sel-sel saraf membentuk banyak hubungan antara sel neuron satu dengan sel neuron lainnya yang disebut sinaps. Pembentukan sinaps ini tergantung pada stimulasi disamping gizi. Kualitas dari stimulasi selama periode ini akan membentuk dasar yang kuat atau dasar yang rapuh untuk semua proses belajar dan perilaku selanjutnya.
Stimulasi merupakan perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak antara lain berupa latihan atau bermain. Anak yang mendapat banyak stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi.
Untuk perkembangan yang optimal perlu stimulasi semua indera anak, stimulasi dilakukan dengan bermain dan berkomunikasi, dimulai sejak awal / baru lahir misalnya sambil memberi ASI, menatap mata bayi (stimulasi penglihatan), memeluk, mengusap (stimulasi taktil), mengajak bicara (stimulasi pendengaran). Stimulasi dihentikan bila anak lelah/tidur.
Stimulasi bermain dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi, dilakukan setiap hari, terus-menerus dan bervariasi sesuai dengan umur perkembangan kemampuan anak, dengan suasana yang menyenangkan penuh kasih sayang dan tidak terburu-buru, serta memperhatikan minat bayi/anak. Televisi, video dan game merupakan stimulasi pasif, tidak merangsang anak berkomunikasi, serta banyak unsur kekerasan dan negatif lainnya, karenanya tidak dianjurkan untuk anak dibawah 2 tahun.
Pemberian stimulasi yang tepat dapat menunjang perkembangan mental-psikososial antara lain moral etika, kecerdasan, kemandirian, keterampilan, produktivitas dan sebagainya.
Pemantauan Tumbuh dan Kembang
Pada 1000 hari pertama kehidupan atau 2 tahun pertama usia anak, berat badannya sudah mencapai 20% berat badan dewasa, tinggi badannya sudah mencapai setengah dari tinggi orang dewasa, dan perkembangan otaknya sudah mencapai 80% dari otak dewasa. Nutrisi yang seimbang dan stimulasi yang tepat merupakan beberapa faktor penting yang menyebabkan hal tersebut.
Orangtua harus memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara dini apakah terjadi penyimpangan pertumbuhan (misal gizi kurang atau gizi buruk), penyimpangan perkembangan (misal terlambat bicara atau berjalan), penyimpangan mental emosional anak (misal gangguan konsentrasi dan hiperaktif). Tujuannya adalah agar gangguan tumbuh kembang dapat ditemukan secara dini sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.
Tumbuh kembang anak merupakan suatu proses yang masih terus berlangsung sehingga diperlukan pemantauan berkesinambungan. Skrining dan pemantauan tumbuh kembang untuk bayi dianjurkan tiap bulan, anak usia 12 sampai 24 bulan dianjurkan tiap 3 bulan, dan anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan tiap 6 bulan. Selain itu, kebutuhan dasar anak berupa asah, asih dan asuh seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga harus terpenuhi agar tumbuh dan kembang anak anda optimal dan dapat membentuk generasi penerus yang cerdas dan sehat.
dr. Dwinanda Aidina Fitrani, Sp.A