ARTIKEL
Waspada Suhu Badan Panas Pada Anak yang Bisa Menyebabkan Kejang
Oct 26, 2020 2:01pm
Sebenarnya, kejang pada anak tidak selalu disebabkan oleh penyakit kronis. Bisa saja karena ia kaget atau karena hal lainnya yang tidak melulu berhubungan dengan penyakit. Tetapi kalau disertai dengan suhu badan panas, ada kemungkinan si kecil sedang mengalami kejang yang harus segera Bunda tangani. Bagaimana cara mengenali kejang yang normal atau tidak? Berikut adalah penjelasannya.
Tentang kejang pada anak
Karena ada banyak gejala kejang yang mirip dengan gerakan dan tindakan normal bayi, akan sulit untuk mengetahui apakah si kecil benar-benar mengalami kejang. Sangat penting bagi Bunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika menurut Bunda si kecil mengalami kejang karena sakit. Apalagi bila disertai penyakit lain, seperti suhu badan panas.
Jika memungkinkan, salah satu orang tua dapat merekam video anak yang mengalami kejang untuk diperlihatkan kepada dokter ketika dibawa ke tempat praktek, sementara orang tua lainnya melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan bayi selama kejang. Jika kamera tidak tersedia, sangat penting untuk tetap tenang, memprioritaskan keselamatan bayi, dan mengamati bayi dengan cermat.
Pengamatan Bunda dapat membantu dokter menentukan apakah kejang yang dialami si kecil butuh penanganan khusus atau tergolong normal. Dokter pun bisa menjelaskan kenis kejang apa yang dialami, penyebabnya, serta penanganan yang tepat dan diperlukan. Tentu saja dokter juga harus menjalankan tes diagnostik seperti electroencephalogram (EEG) bila memang diperlukan.
Kejang karena demam adalah kejang yang dapat terjadi saat anak kecil mengalami demam di atas 38°C. Terkadang disebut juga dengan kata febrile seizures, febrile artinya "demam" dan seizures artinya “kejang”. Kejang ini biasanya berlangsung selama beberapa menit dan berhenti dengan sendirinya.
Namun meski kejang karena demam ini dapat terlihat serius, biasanya kejang akan berhenti tanpa diberi obat dan tidak menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lainnya. Biasanya anak akan merasa lelah setelah kejang, sementara yang lain tidak merasakan efek apapun setelahnya. Suhu badan panas bisa berlanjut selama beberapa waktu setelah kejang, karena itu sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk diselesaikan permasalahannya.
Mengapa anak bisa kejang saat suhu badan panas?
Kejang karena suhu badan panas umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan paling sering dialami oleh balita berusia 12-18 bulan. Anak-anak lebih mungkin mengalami kejang karena suhu badan panas karena hal-hal seperti memiliki riwayat keluarga yang juga merasakan kejang saat demam atau sudah pernah mengalaminya sebelumnya.
Namun, alasan mengapa seorang anak bisa kejang saat demam sebenarnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini berhubungan dengan kemunculan virus serta respons otak si kecil terhadap suhu badan panas.
Kira-kira 60% anak yang sudah mengalami kejang karena suhu badan panas akan mengalami kejang lainnya, biasanya dalam kurun 1-2 tahun sejak kasus pertama. Umumnya, anak-anak yang rentan dengan gejala ini akan mengalami kejang demam saat menginjak usia kurang dari 15 bulan. Kebanyakan anak tidak akan lagi mengalami kejang demam saat mereka menginjak usia 5 tahun.
Cara mengatasi kejang pada anak karena demam
Jika anak mengalami kejang karena demam, tetap tenang dan lakukan beberapa hal berikut:
- Letakkan anak di lantai dengan lembut.
- Singkirkan benda apa pun di sekitarnya.
- Tempatkan anak pada posisi miring untuk mencegah tersedak.
- Kendurkan semua pakaian di sekitar kepala dan leher.
- Perhatikan tanda-tanda masalah pernapasan, termasuk warna kebiruan di wajah.
- Catat berapa lama kejang berlangsung.
Cara mengukur suhu tubuh anak yang benar
Idealnya, Bunda memerlukan termometer digital untuk mendapatkan pembacaan yang cepat dan akurat. Bunda dapat membelinya di internet atau dari apotek dan supermarket besar. Untuk mengukur suhu tubuh anak, lakukan beberapa langkah berikut:
- Letakkan termometer di ketiak anak dan selalu gunakan termometer di ketiak anak di bawah usia 5 tahun.
- Dengan lembut, tetapi kuat, pegang lengan mereka di tubuh mereka untuk menjaga termometer tetap di tempatnya ( biasanya sekitar 15 detik). Beberapa termometer digital akan berbunyi saat sudah siap.
- Tampilan pada termometer kemudian akan menunjukkan suhu anak.
Jangan terlalu panik ketika anak mengalami kejang karena suhu badan panas. Lakukan langkah-langkah yang diperlukan dan bila kejang belum kunjung berhenti selama 15 menit, segera bawa ke dokter. Semoga sehat selalu!