ARTIKEL

Serba Serbi Pertolongan Pertama Pada Anak

Feb 11, 2019 2:50pm

Sebagai orangtua, kita tentu ingin anak kita selalu sehat dan terlindungi setiap saat. Akan tetapi, ada kalanya anak mengalami hal-hal yang tidak bisa dihindari pada saat bermain kapan dan di mana saja. Pada saat-saat tersebut hal yang pertama dan utama bisa orangtua lakukan adalah tetap tenang dan tidak panik. Selain mencari pertolongan profesional, ada beberapa hal yang bisa orangtua atau pengasuh lakukan sebagai pertolongan pertama dalam berbagai situasi antara lain sebagai berikut:

Luka Bakar

Ada berbagai jenis luka bakar berdasarkan derajat keparahan dan luas tubuh yaitu luka bakar ringan, sedang dan berat. Umumnya luka bakar yang terjadi di rumah adalah luka bakar ringan dan sedang. Perawatan luka bakar ringan (umumnya hanya berupa kemerahan dan terlokalisir) dapat dilakukan di rumah, sedangkan luka bakar sedang memerlukan konsultasi ke dokter.  Bila anak mengalami luka bakar, segera jauhkan anak dari sumber panas (dapat berupa api dari kompor, listrik, dan zat kimia berupa asam dan basa kuat). Dinginkan bagian tubuh yang terkena luka bakar dengan air dingin yang mengalir minimal 10 menit. Tidak dianjurkan menggunakan air es atau bahan2 lain. Setelah luka didinginkan, tutup dengan plastik bersih untuk mencegah infeksi. Plastik tidak akan menempel di luka bakar dan membantu mengurangi rasa sakit. Pada luka bakar yang berupa kemerahan (ringan) dapat diberi salep pelembab seperti aloe vera. Segera bawa ke dokter apabila terdapat lesi bula (gelembung cairan).

Tersedak

                Tersedak dapat terjadi saat makan atau bermain karena mereka kadang suka memasukan benda asing ke mulut. Saluran pernapasan akan tersumbat dalam kondisi ini dan mengakibatkan anak tiba-tiba batuk, berhenti napas dan tidak dapat berbicara atau bahkan tampak biru serta penurunan kesadaran. Tersedak dapat membahayakan nyawa sehingga diperukan pertolongan pertama yang cepat.

                Pada bayi yang tersedak, dapat dilakukan back blow (pukulan di punggung) dengan cukup kuat menggunakan pangkal telapak tangan di punggung di antara dua tulang belikat. Bayi diposisikan menghadap ke bawah di sepanjang paha penolong, dengan kepala lebih rendah dari pantat mereka. Pukul punggung bayi di antara tulang belikat hingga lima kali. Bila tidak berhasil lakukan kompresi dada dengan meletakkan bayi secara telentang dengan kepala lebih rendah mengarah ke bawah. Letakkan dua jari secara tegak lurus di tengah dada mereka tepat di bawah puting susu, lalu tekan dada dengan jari hingga lima kali.

Pada anak usia di atas 1 tahun, untuk mengeluarkan benda asing bila anak sadar dapat dilakukan dengan cara manuver Heimlich. Penolong berdiri di belakang korban dan meletakan letak lengan di bawah lengan korban mengelilingi pinggangnya. Tangan penolong dikepalkan dan diletakan di antara pusar dan tulang dada penderita. Raih kepalan tangan dengan tangan lainnya dan entakan ke arah atas dan belakang tubuh penderita sebanyak 5 kali. Panggil layanan gawat darurat bila tidak berhasil.

 

Cedera Kepala

                Benturan di  kepala dapat mengakibatkan nyeri dan sakit kepala, luka di kulit kepala maupun luka di dalam kepala (benjolan).  Bila anak terbentur tanpa ada luka, segera baringkan anak untuk istirahat dan kompres dingin bagian kepala yang terbentur, misalnya kompres dengan sayuran beku yang dibungkus dengan handuk. Hal ini dapat membantu mengurangi nyeri dan bengkak akibat benturan.

Ketika bayi atau anak mengalami benturan di kepala, otak mereka juga bisa terguncang di dalam tengkorak. Ini dapat menyebabkan cedera kepala yang lebih serius (misalnya gegar otak), yang dapat membuat mereka merasa sakit atau mengantuk. Bila anak mengalami penurunan kesadaran lebih dari 1 menit  dan atau muntah-muntah hebat lebih dari 5 kali atau lebih dari 6 jam, segera bawak ke unit gawat darurat.

 

Perdarahan

                Luka dengan perdarahan umumnya akibat benda tajam dan dapat berbahaya apabila mengenai pembuluh darah besar. Penanganan pertama yang dapat dilakukan antara lain dengan memberikan tekanan yang kuat pada luka. Gunakan kain bersih dan steril, setelahnya dapat menggunakan plester penutup luka. Angkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi untuk mengurangi aliran darah ke daerah yang terluka. Tahan tekanan pada luka sampai datang bantuan.  Bila perdarahan sangat hebat segera bawa ke rumah sakit.

Mimisan

                Mimisan umumnya terjadi secara spontan dan dapat berhenti sendiri. Hal pertama kali yang dapat dilakukan adalah menekan pangkal hidung. Tekan hidung bagian depan secara pelan selama 5-10 menit. Ulangi proses ini apabila setelah 5-10 menit, mimisan masih terjadi. Penekanan hidung dilakukan sambil mengarahkan kepala anak untuk menunduk ke bawah. Bawa anak segera ke rumah sakit bila mimisan tidak berhenti selama satu setengah jam,.

 

Dari semua penangangan pertama yang dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut, yang paling penting orangtua harus tetap tenang dan tidak panik. Pertolongan pertama yang dilakukan dengan cara yang benar dapat membantu proses penyembuhan anak.

  1. Dwinanda Aidina Fitrani, SpA

Tags:

Halaman