

ARTIKEL
Penyebab Hidung Berair dan Cara Mengatasinya
Jan 22, 2025 12:26pm
Hidung berair adalah kondisi saat hidung mengeluarkan cairan lendir (ingus) yang berlebihan. Warna ingus bisa bervariasi yang bisa bervariasi, mulai dari encer dan bening hingga kental dan berwarna kuning kehijauan.
Hidung berair memang tidak berbahaya, namun cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Lantas, apa penyebab hidung berair? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak jawabannya di artikel ini!
Penyebab Hidung Berair
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, di dalam hidung terdapat kelenjar lendir menghasilkan lebir terus-menerus untuk menjaga bagian dalam hidung tetap lembab dan sehat. Lendir juga membantu melindungi saluran pernapasan dari kuman dan iritasi lainnya.
Hidung berair (rhinorrhea) atau produksi lendir berlebih dapat dipengaruhi oleh beberapa hal dibawah ini:
1. Suhu dingin
Hidung meler yang disebabkan oleh pilek adalah gejala umum yang terjadi saat tubuh melawan infeksi virus. Hidung akan memproduksi lendir berlebih untuk menangkap kotoran yang masuk dan mengeluarkan virus. Selain itu, saat cuaca dingin udara juga menjadi lebih kering. Maka dari itu, kelenjar lendir secara otomatis memproduksi lendir untuk melembabkan hidung.
2. Alergi
Rhinitis alergi merupakan reaksi alergi terhadap pemicu alergi. Saat seseorang menghirup alergen melalui hidung atau mulut, tubuh akan menunjukan respon alami dengan bersin atau dengan keluarnya cairan bening dari hidung.
Penyebab alergi ada banyak dan dipicu oleh paparan alergen tertentu. Hal yang dapat memicu rhinitis alergi seperti bulu hewan, debu, aroma menyengat, serbuk sari, seragga, makanan tertentu, jamur, atau tanaman tertentu. Rhinitis alergi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan.
3. Infeksi virus atau bakteri
Hidung meler akibat infeksi biasanya terjadi ketika tubuh merespons keberadaan virus atau bakteri di saluran hidung. Ada banyak jenis virus dan bakteri yang bisa menginfeksi saluran pernafasan, diantaranya seperti rhinovirus, influenza, respiratory syncytial virus, atau streptococcus.
Pada infeksi tahap awal, warna lendirnya bening dan encer. Namun, jika infeksi sudah semakin parah, lendir bisa mengental dan berubah menjadi kuning atau hijau karena sel darah putih (respon imun) yang bercampur dengan bakteri atau virus mati.
Jika si kecil terinfeksi virus/bakteri, biasanya gejalanya diawali dengan demam, Bunda bisa berikan pertolongan pertama pada demam si Kecil dengan memberikan Termorex. Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak.
Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.
Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
4. Sinusitis
Sinusitis atau Rinosinusitis adalah penyumbatan saluran udara yang disebabkan oleh peradangan pada area sinus (rongga di antara dahi, tulang pipi, dan hidung). Sinusitis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya.
Dilansir laman Cleveland Clinic, Sinusitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Jika terinfeksi virus, gejala yang muncul antara lain hidung tersumbat atau hidung berair, wajah terasa berat, batuk, sakit kepala, dan sensitivitas indera penciuman mulai berkurang.
Sinusitis yang disebabkan oleh bakteri gejalanya sama dengan sinusitis virus, hanya saja gejalanya bisa bertahan selama lebih dari 10 hari. Infeksi sinus juga bisa disebabkan oleh jamur yang biasanya lebih serius daripada jenis sinusitis lainnya. Namun sinusitis akibat jamur sangat jarang terjadi
BACA JUGA: 6 Cara Mengatasi Pilek Akibat Alergi Dingin