

ARTIKEL
Mitos dan Fakta Tentang Cacingan pada Anak: Bunda Wajib Tahu!
Oct 13, 2025 8:20pm
Bunda mungkin sering mendengar banyak informasi soal cacingan. Tapi, tahukah Bunda bahwa tidak semuanya benar? Salah paham mengenai cacingan bisa membuat Bunda terlambat menyadari gejalanya dan menunda penanganan yang tepat untuk si Kecil.
Agar si Kecil terlindungi sepenuhnya, yuk, kita kupas mitos-mitos soal cacingan yang masih banyak dipercaya, beserta fakta sebenarnya!
Mitos 1: Cacingan Hanya Dialami Anak yang Kurang Menjaga Kebersihan
Fakta: Meskipun si Kecil sudah diajarkan cuci tangan dan menjaga kebersihan, ia tetap bisa terkena cacingan. Cacing sangat mudah menular, bisa melalui tanah yang tercemar, makanan yang tidak dimasak sempurna, atau bahkan kontak dengan hewan peliharaan.
Bahkan saat si Kecil bermain di halaman rumah tanpa alas kaki, risiko tertular cacing tetap ada, lho, Bun.
Mitos 2: Kalau si Kecil Aktif dan Ceria, Pasti Tidak Cacingan
Fakta: Sayangnya, infeksi cacing tidak selalu menunjukkan gejala sejak awal. Si Kecil bisa tetap tampak sehat dan aktif meski sudah terinfeksi. Tanda-tanda seperti penurunan nafsu makan, perut kembung, atau berat badan stagnan sering kali baru muncul belakangan.
Karena itu, penting bagi Bunda untuk rutin memantau tumbuh kembang si Kecil dan tetap waspada meski ia terlihat ceria.
Mitos 3: Cacingan Tidak Berbahaya, Bisa Hilang Sendiri
Fakta: Jika dibiarkan tanpa pengobatan, cacingan bisa berdampak serius, Bun. Infeksi cacing bisa menyebabkan kekurangan zat besi, anemia, gangguan penyerapan nutrisi, hingga menghambat pertumbuhan atau stunting dan konsentrasi belajar si Kecil.
Jangan tunggu gejala memburuk, lebih baik mencegah sejak dini, ya, Bun!
Mitos 4: Cacingan Hanya Dialami Anak yang Kurus
Fakta: Berat badan bukan satu-satunya indikator, Bun. Anak yang terlihat gemuk juga bisa terinfeksi cacing. Karena itu, penting untuk tidak menilai kondisi si Kecil hanya dari penampilan luar saja. Selalu perhatikan kebiasaan makannya, aktivitas hariannya, dan keluhan ringan yang mungkin muncul.
Mitos 5: Obat Cacing Itu Tidak Aman untuk Anak
Fakta: Obat cacing yang sudah teruji klinis dan diberikan sesuai dosis berdasarkan usia, aman kok untuk si Kecil. Justru, pemberian obat cacing secara berkala (setiap 6 bulan sekali) dianjurkan oleh para ahli kesehatan sebagai langkah pencegahan infeksi ulang.
Bunda bisa berikan Konvermex untuk seluruh anggota keluarga, karena Konvermex punya dua sediaan untuk dewasa dan anak.
Peran Bunda Sangat Penting dalam Mencegah Cacingan
Nah, sekarang Bunda sudah tahu kan, mitos apa saja yang harus diluruskan? Jangan sampai termakan informasi yang keliru, ya.
Langkah kecil dari Bunda bisa berdampak besar untuk kesehatan si Kecil, mulai dari:
- Menjaga kebersihan tangan dan kuku
- Rutin mencuci mainan anak
- Menyediakan makanan matang sempurna
- Kontrol kesehatan secara berkala
- Tidak kalah penting: memberikan obat cacing secara rutin
Yuk, rutin minum Konvermex tiap 6 bulan sekali berbarengan dengan seluruh anggota keluarga, termasuk asisten rumah tangga, karena risiko cacingan tidak hanya terjadi pada anak saja, tapi juga pada orang dewasa.
Konvermex mengandung bahan aktif Pyrantel Pamoate yang dapat melumpuhkan dan menghancurkan cacing serta mengeluarkannya dari dalam tubuh tanpa memerlukan pencahar. Praktis dan aman!
Konvermex tersedia dalam dua sediaan, yaitu suspensi dan tablet/kaplet, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau si Kecil belum bisa minum tablet, bisa pilih sediaan suspensinya yang mudah diminum dan disukai anak-anak.
#AyoSalingJaga seluruh anggota keluarga dari cacingan, dan jadikan keluarga kita sebagai #KeluargaBebasCacingan.
Bunda bisa beli Konvermex di apotek dan toko obat terdekat, atau secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex Estore, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
BACA JUGA: Waspada! Cacingan Picu Sumbatan Usus pada Anak: Kenali Gejala, penyebab, dan cara penanganannya

