ARTIKEL

Jenis-jenis Batuk Pada Anak dan Cara Mengatasinya, Cek di Sini Bun!

Jul 06, 2021 4:15pm

Batuk adalah salah satu gejala penyakit anak yang paling umum terjadi. Hampir semua anak pernah mengalami batuk dengan jenis dan tingkat keparahan yang berbeda. Batuk bisa terdengar mengerikan, tetapi biasanya bukan pertanda kondisi serius. Faktanya, batuk adalah refleks yang sehat dan penting yang membantu melindungi saluran udara di tenggorokan dan dada.

 

Akan tetapi, terkadang batuk membutuhkan perawatan dokter. Itulah sebabnya, sebagai orangtua, Bunda harus memahami berbagai jenis batuk sehingga dapat mengetahui kapan harus menanganinya di rumah dan kapan harus menghubungi dokter.

 

Jenis batuk yang paling umum adalah:

 

Batuk Menggonggong

 

Batuk menggonggong biasanya disebabkan oleh pembengkakan di saluran napas bagian atas. Pada kebanyakan kasus, ini diakibatkan oleh pembengkakan laring (kotak suara) dan trakea (tenggorokan). Anak-anak yang lebih kecil memiliki saluran udara yang lebih kecil yang apabila bengkak dapat membuat sulit bernapas. 

 

Batuk Merejan

 

Batuk rejan (pertusis) biasanya terjadi karena infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Anak-anak dengan pertusis akan mengalami batuk berulang-ulang tanpa bernapas di antaranya. Di akhir batuk, mereka akan menarik napas dalam-dalam yang membuat suara "rejan". Gejala lainnya adalah pilek, bersin, batuk ringan, dan demam ringan.

 

Batuk Mengi

 

Jika anak kamu mengeluarkan suara mengi (bersiul) saat menghembuskan napas, ini bisa berarti saluran udara bagian bawah di paru-paru membengkak. Kondisi ini dapat terjadi dengan asma atau dengan infeksi virus bronkiolitis. Mengi juga bisa terjadi jika saluran napas bagian bawah tersumbat oleh benda asing. Seorang anak yang mulai batuk setelah menghirup sesuatu seperti makanan atau mainan kecil harus menemui dokter.

 

Batuk pada Malam Hari

 

Banyak batuk memburuk di malam hari. Saat anak pilek, lendir dari hidung dan sinus dapat mengalir ke tenggorokan dan memicu batuk saat tidur. Selain itu, asma juga dapat memicu batuk malam hari karena saluran udara cenderung lebih sensitif dan rewel di malam hari.

 

Batuk dengan Demam

 

Seorang anak yang mengalami batuk, demam ringan, dan pilek mungkin sedang mengalami flu biasa. Tetapi batuk dengan demam hingga suhu 39°C atau lebih tinggi terkadang dapat disebabkan oleh pneumonia, terutama jika anak lemah dan bernapas cepat. Dalam hal ini, Bunda harus segera menghubungi dokter.

 

Batuk Persisten

 

Batuk yang disebabkan oleh pilek karena virus dapat berlangsung berminggu-minggu, terutama jika seorang anak terserang flu. Asma, alergi, atau infeksi kronis pada sinus atau saluran udara juga dapat menyebabkan batuk yang berkepanjangan. Jika anak masih batuk setelah 3 minggu, segera hubungi dokter.

 

Bagaimana Meredakan Batuk Anak?

 

Sebagian besar batuk disebabkan oleh virus akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan pertahanan tubuh yang dilakukan imun anak. Terkadang, ini bisa memakan waktu hingga 2 minggu. Dokter biasanya tidak meresepkan antibiotik karena untuk melawan virus, yang dibutuhkan adalah imun tubuh kuat. Namun, Bunda tetap dianjurkan untuk memberikan obat yang dapat meredakan batuk anak tersebut. Apalagi kalau batuk juga disertai dengan pilek yang mengganggu kegiatan si kecil.

 

Untuk meredakan batuk dan pilek, Bunda bisa memilih Anakonidin, sirup obat batuk dan pilek tanpa alkohol dengan rasa cherry yang disukai anak. #BedaBatukBedaAnakonidinnya.

Tags:

Halaman