ARTIKEL

Efek Samping Imunisasi pada Anak dan Cara Mengatasinya

Jun 02, 2024 8:05pm

 

Imunisasi merupakan perlindungan wajib yang harus diberikan pada anak untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. Kementerian Kesehatan mencanangkan wajib imunisasi bertahap bagi bayi baru lahir hingga umur 18 tahun. Diharapkan nantinya anak akan lebih kebal terhadap penyakit atau tidak mengalami sakit berat.

Sayangnya, banyak orangtua yang ragu membawa anak ke klinik kesehatan untuk imunisasi karena takut akan efek sampingnya. Memang benar imunisasi bisa menyebabkan efek samping, namun bunda tidak perlu khawatir.

Lantas, apa saja efek samping imunisasi yang bisa terjadi pada anak? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak artikel ini sampai habis!

 

Efek Samping Imunisasi

Dilansir dari laman HHS.gov, terdapat beberapa tingkat efek samping setelah imunisasi mulai dari yang paling umum sampai yang serius. 

 

  • Efek samping umum

 

Demam adalah efek samping yang paling sering terjadi setelah pemberian imunisasi. Ini bukanlah kondisi yang berbahaya, melainkan suatu bentuk respon dalam membentuk sistem kekebalan tubuh anak. Umumnya demam dapat berlangsung selama 1-3 hari. Walaupun tidak membahayakan, namun suhu badan yang tinggi dapat membuat anak kesulitan tidur, rewel, dan tidak nafsu makan.

Selain demam, efek samping yang umumnya terjadi yaitu nyeri dan bengkak di sekitar tempat suntikan, panas dingin, badan terasa pegal dan lemas, sakit kepala, serta nyeri otot dan sendi.

 

  • Efek samping berat

 

Efek samping serius setelah imunisasi sebenarnya sangat jarang terjadi. Masih dikutip dari sumber yang sama, dalam 1 juta dosis vaksin diberikan, kemungkinan hanya 1 atau 2 orang yang mengalami reaksi alergi berat.

Tanda-tanda reaksi alergi yang dapat terjadi yaitu kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, kejang, muntah, jantung berdebar cepat, serta ruam di sekujur tubuh. Selain itu, demam tinggi yang terjadi lebih dari 5 hari juga bisa menjadi tanda efek samping serius.

 

Mengatasi Efek Samping Imunisasi

Jika anak mengalami efek samping yang umum terjadi, bunda tidak perlu khawatir dan bisa mengatasinya sendiri di rumah. Untuk mengatasi demam setelah imunisasi, bunda bisa Kecil. Biarkan si kecil istirahat total, berikan makanan bergizi, dan pastikan anak banyak minum air putih.

 

Selain itu, bunda bisa memberikan Termorex untuk bantu redakan demamnya. Termorex, merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi. Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol.

 

Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

 

Jika si Kecil masih bayi, Bunda bisa berikan Termorex Baby, Sirup penurun demam bayi dengan varian rasa jeruk dan tanpa mengandung alkohol dan dapat digunakan dengan aman mulai dari bayi yang berusia di bawah 1 tahun hingga anak-anak yang berusia 5 tahun. 

Namun, jika efek samping dirasa sudah semakin parah dan tak kunjung membaik, segera hubungi dokter atau bawa si kecil ke klinik kesehatan terdekat. 

Tags:

Halaman