

ARTIKEL
Demam karena Leptospirosis, Waspadai Gejalanya Sejak Dini
Oct 13, 2025 8:18pm
Akhir-akhir ini, Indonesia kembali menghadapi ancaman penyakit yang sering muncul di musim hujan: leptospirosis atau yang dikenal dengan penyakit kencing tikus. Di Kota Yogyakarta, tercatat 5 warga meninggal dunia akibat penyakit ini dari total 18 kasus yang terjadi. Fakta ini tentu jadi peringatan keras bagi kita semua, termasuk Bunda di rumah.
Salah satu gejala awal leptospirosis yang paling sering muncul adalah demam tinggi secara tiba-tiba. Sayangnya, banyak Bunda yang mengira ini hanya demam biasa, padahal bisa jadi gejala infeksi serius. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengenali tanda-tanda awalnya agar Si Kecil bisa ditangani dengan cepat dan tepat.
Apa Itu Leptospirosis dan Kenapa Bisa Sebabkan Demam pada Si Kecil?
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini biasanya ditemukan dalam urin tikus, dan bisa menyebar melalui genangan air yang tercemar. Si Kecil bisa terpapar jika bermain di genangan air, apalagi jika ada luka kecil di kulitnya.
Saat bakteri masuk ke tubuh, sistem imun Si Kecil akan langsung merespons. Reaksi inilah yang menyebabkan demam tinggi, sebagai upaya tubuh melawan infeksi. Leptospirosis bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang baik.
Gejala Leptospirosis yang Perlu Bunda Waspadai
Leptospirosis memiliki gejala yang mirip flu, tapi bisa berkembang cepat menjadi berbahaya. Beberapa tanda yang perlu Bunda perhatikan:
- Demam tinggi mendadak
- Nyeri otot, khususnya di betis dan punggung
- Sakit kepala hebat
- Mual dan muntah
- Mata merah
- Kulit dan mata menguning (bila sudah parah)
Pada anak-anak, gejala bisa tampak ringan seperti flu biasa. Namun, jika Bunda merasa ada yang tidak biasa, jangan ragu untuk melakukan penanganan awal dan pantau terus kondisinya.
Penanganan Awal Saat Si Kecil Demam
Jika Si Kecil menunjukkan gejala demam tinggi, terutama setelah bermain di lingkungan basah atau kotor, Bunda bisa lakukan beberapa langkah awal di rumah:
- Pastikan Si Kecil istirahat cukup.
- Berikan banyak minum air putih.
- Kompres tubuh untuk membantu menurunkan suhu, Bunda bisa gunakan Termorex Patch, plester kompres demam yang dinginnya tahan sampai 10 jam dan daya rekat kuat namun tetap nyaman digunakan untuk bantu menurunkan demam si Kecil.
- Berikan paracetamol anak sesuai dosis untuk membantu redakan demam dan membuat Si Kecil lebih nyaman. Bunda dapat memberikan Termorex, yang merupakan sirup obat dengan kandungan paracetamol untuk membantu meredakan demam pada anak seperti setelah imunisasi, sakit kepala, dan sakit gigi. Termorex telah menjadi sirup obat demam andalan para ibu di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Hadir dengan rasa jeruk dan bebas alkohol. Bunda bisa beli Termorex, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex store, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
Pelajaran dari Kasus Yogyakarta
Di Yogyakarta, 5 orang meninggal karena leptospirosis dari 18 kasus yang ditemukan. Penyebab utamanya adalah keterlambatan penanganan, karena gejalanya mirip dengan demam biasa. Pemerintah setempat kini sudah mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan, dan memfasilitasi pemeriksaan cepat (RDT) di beberapa puskesmas dan rumah sakit.
Ini menunjukkan bahwa penanganan cepat dan tepat sangat penting, terutama bila gejala tidak kunjung membaik setelah 2–3 hari.
Kapan Bunda Harus Segera Membawa Si Kecil ke Dokter?
Bunda harus segera membawa Si Kecil ke fasilitas kesehatan jika:
- Demam tidak turun setelah 3 hari
- Nyeri otot berlebihan, terutama di betis atau paha
- Mata dan kulit terlihat menguning
- Si Kecil terlihat lemas, sesak napas, atau muncul tanda perdarahan
Pemeriksaan medis seperti tes darah dan RDT akan sangat membantu dokter menentukan apakah ini gejala leptospirosis atau bukan.
Cara Mencegah Leptospirosis untuk Si Kecil dan Keluarga
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa cara efektif yang bisa Bunda lakukan di rumah antara lain:
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
- Hindari membiarkan genangan air di sekitar rumah
- Pastikan Si Kecil tidak bermain di air kotor
- Gunakan sarung tangan dan sepatu karet saat membersihkan lingkungan
- Segera laporkan ke RT atau kelurahan jika banyak tikus di sekitar rumah
Demam tinggi pada Si Kecil memang bisa berasal dari banyak hal, tapi jika muncul mendadak setelah kontak dengan lingkungan yang kotor, Bunda wajib curiga akan leptospirosis. Jangan anggap remeh, karena gejala awal yang terlihat ringan bisa berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa.
Bunda bisa bantu redakan demam dengan Termorex Sirup dan Termorex Patch sebagai pertolongan pertama di rumah. Tapi jika gejala memburuk, jangan tunda segera periksa ke puskesmas atau dokter terdekat. Waspada sejak dini adalah bentuk cinta Bunda untuk kesehatan Si Kecil.
BACA JUGA: Demam karena Sakit Gigi pada Anak? Ini Penyebab dan Cara Meredakannya

