ARTIKEL

Alergi Pada Anak-Anak

Sep 18, 2015 1:51pm

Bulan puasa sudah cukup lama berlalu, tetapi bunda mungkin tidak pernah melupakan sebuah pengalaman yang sangat mendebarkan pada bulan itu. Tertarik kepada wejangan untuk menyediakan penganan manis-manis saat berbuka puasa, bunda sengaja mampir di salah satu tukang kurma yang berjajar di pinggir jalan. Ketika saat berbuka tiba, semua menikmati manisan asal timur tengah yang lezat itu dengan lahap. Namun keceriaan tidak berlangsung lama, karena tak lama kemudian salah satu buah hati bunda mengalami sesuatu yang makin lama makin mencemaskan. Mula-mula ia mengeluh bibirnya terasa tebal, kemudian ruam-ruam mulai terlihat pada wajahnya. Ternyata tidak hanya sampai di situ. Si kecil yang bunda ketahui memang mengidap asma itu mulai mengeluh bahwa napasnya mulai sesak.

 

Waktu itu Di UGD dokter memberi tahu bunda bahwa tubuh buah hati bunda memberikan reaksi hipersensitif terhadap zat sama yang bagi kebanyakan orang lain tidak berbahaya. Sistem pertahanan tubuhnya langsung menjadi aktif begitu mendeteksi kehadiran zat tersebut. Buah hati bunda menderita alergi.

 

Yuk Bunda sekarang kita belajar mengenal apa itu alergi. Alergi adalah reaksi hipersensitif tubuh terhadap substansi tertentu (disebut alergen) yang biasanya tidak berbahaya tetapi pada individu yang sensitif dapat memicu terjadinya reaksi alergi. Reaksi alergi dapat timbul setelah mengonsumsi obat atau makanan tertentu. Reaksi alergi juga dapat timbul sesudah terjadinya kontak antara alergen (misalnya debu, serbuk bunga, serbuk jamur) dengan kulit atau mata. Manifestasi reaksi alergi bisa bermacam-macam. Pada saluran pernapasan meliputi rinitis, asma dan hay fever. Pada saluran pencernaan meliputi muntah, sakit perut, dan diare (terutama pada bayi dan anak-anak). Pada kulit meliputi urtikaria atau dermatitis. Pada mata meliputi konjungtivitis. Reaksi alergi yang serius dapat mengakibatkan syok anafilaksis yang memerlukan penanganan gawat darurat.

 

Ketika buah hati bunda menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut: ruam-ruam kulit yang disebut urtikaria (lesi berwarna pucat dengan permukaan agak menonjol dan tepinya kemerahan), gatal, pembengkakan, atau sibuk menggaruk-garuk atau menggosok-gosok bagian tubuhnya yang terasa gatal, yang perlu bunda perhatikan adalah apakah buah hati bunda telah terpapar sesuatu yang bunda ketahui harus dijauhkan dari buah hati bunda. Sesuatu itu bisa bahan-bahan iritan seperti wol atau serat sintetis, sabun dan sejenisnya, pewangi, zat pelarut, debu, atau asap. Apabila demikian, berarti buah hati bunda mengalami yang disebut dermatitis kontak.

 

Perlu dicermati pula bahwa tidak mustahil buah hati bunda memiliki riwayat keluarga yang mudah menderita alergi dengan bahan-bahan pemicu yang dapat berupa makanan seperti telur, kacang, ikan, kerang-kerangan, udang, lobster, kepiting, kacang walnut, atau bahkan susu sapi, kacang kedelai, dan gandum.

 

Apabila buah hati bunda sedang menjalani pengobatan dan menunjukkan gejala-gejala alergi, bunda perlu segera menghubungi dokter untuk mengetahui obat mana yang harus dihentikan atau diganti, sebab ada beberapa jenis obat yang pada orang tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi.

 

Apabila gatal-gatal yang disebabkan oleh alergi terbilang berat, segera gunakan obat-obat oles yang dapat meredakan gatal. Jangan biarkan buah hati bunda menggaruk-garuk tubuhnya karena itu hanya akan memperburuk gejalanya.

 

Apabila reaksi alergi muncul berupa bersin-bersin dan pengeluaran lendir yang berlebihan dari hidung dan hidung tersumbat, dokter mungkin akan memberikan dekongestan. Sedangkan bagi penderita asma dokter mungkin memberikan obat antiasma yang dapat dipakai ketika alergi juga menimbulkan serangan asma.

 

Bagaimanapun, jika reaksi alergi yang terjadi terbilang berat, langkah yang paling bijaksana adalah membawanya ke unit kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang paling tepat. ***

Tags:

Halaman