ARTIKEL

4 Mitos dan Fakta Seputar Anak Masuk Angin

Dec 22, 2020 1:27pm

Anak masuk angin adalah kondisi si kecil ketika ia merasakan tubuhnya sedang tidak fit, demam, perut kembung, mual, pusing, dan pegal-pegal. Biasanya para orang tua percaya kalau masuk angin pada anak disebabkan oleh cuaca yang memasuki musim hujan, atau malah si kecil terkena guyuran air hujan. Kemudian, untuk menyembuhkan kondisi tersebut, orang tua akan melakukan kerokan pada anak, demi “mengeluarkan angin” dari tubuhnya. Namun, benarkah pemahaman ini?

 

Masuk angin karena kehujanan?

Kehujanan atau berada di bawah guyuran air hujan sering dikira sebagai penyebab anak masuk angin. Padahal, air hujan tidak selalu menyebabkan anak jatuh sakit. Bisa juga karena kondisi imun tubuh yang kurang kuat serta cuaca dingin yang menyebabkan anak gampang jatuh sakit. Jadi, tidak bisa menyalahkan faktor kehujanan atau air hujannya.

 

Memang, suhu dingin di musim hujan bisa menyebabkan anak maupun orang dewasa rentan terhadap penyakit. Tetapi bukan karena air hujannya, ya. Hal ini lebih disebabkan pada suhu dingin yang menyebabkan lingkungan lebih lembap, di mana kondisi lembap sangat disukai virus dan bakteri untuk berkembang. Apalagi saat musim hujan orang lebih cenderung tinggal di dalam rumah. Dengan kondisi lembap dan virus bakteri aktif berkembang, maka hal itulah yang menyebabkan gampang sakit.

 

Kerokan jadi obat masuk angin?

Biasanya ketika anak masuk angin sebagian besar orang tua Indonesia akan mengatasinya dengan cara kerokan. “Pengobatan” tradisional ini kerap dianggap lebih mujarab untuk menyembuhkan masuk angin dibandingkan dengan minum obat. Caranya adalah dengan menggosokkan benda tumpul, seperti uang koin, bawang putih, batu giok, atau jari tangan ke punggung dengan menggunakan minyak agar tidak menyebabkan lecet. Minyak yang sering dipakai adalah minyak telon, minyak kelapa, minyak kayu putih, atau olive oil.

 

Namun, faktanya adalah kerokan bukan pengobatan untuk masuk angin. Warna merah yang muncul di punggung setelah dikerok adalah tanda bahwa kulit tubuh terbuka dan rentan dimasuki bakteri maupun virus. Semakin kencang Bunda mengerok punggung untuk memunculkan warna merah, kulit tubuh akan semakin terbuka dan menjadi lebih rentan terpapar virus dan bakteri. Jadi, kerokan bukan solusi tepat untuk masuk angin, Bunda.

 

Masuk angin tidak ada dalam dunia medis?

Fakta mengejutkan yang mungkin belum banyak diketahui adalah masuk angin tidak ada dalam dunia medis. Dalam literatur medis tidak pernah ada disebutkan suatu penyakit yang dinamakan dengan masuk angin. Jadi, ini hanyalah istilah orang Indonesia yang dipakai untuk menggambarkan kondisi kurang enak badan.

 

Lalu, bagaimana dengan gejala yang menjadi tanda bahwa itu masuk angin? Bisa jadi itu adalah gejala awal dari penyakit lain. Contoh, demam yang muncul saat cuaca sedang dingin adalah tanda awal masuknya virus dan bakteri penyebab flu. Lalu, kondisi sendawa yang tak kunjung berhenti bisa juga menjadi tanda awal penyakit lambung.

 

Anak masuk angin tanda ia terinfeksi virus?

Ketika anak menunjukkan tanda-tanda demam ringan, tangan dan kaki terasa dingin, batuk-batuk, dan pilek, maka si kecil bukan terkena masuk angin. Gejala tersebut adalah tanda awal anak terserang bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit batuk, pilek, atau influenza. Untuk penanganannya, Bunda bisa segera periksakan ia ke dokter sambil memberikan minyak telon untuk menghangatkan tubuh.

 

Cara tepat menyembuhkan masuk angin anak

Masuk angin sebenarnya adalah kondisi tubuh yang sedang lemah dan tidak fit. Akhirnya, karena pertahanan tubuh sedang lemah, virus dan bakteri pun mudah menyerang, terlebih di cuaca lembap akibat musim hujan. Untuk solusi terbaiknya, Bunda bisa menjaga suhu tubuh si kecil dengan memberikan minyak telon atau kayu putih setelah ia mandi dan malam sebelum tidur. Kalaupun gejala sakit tak kunjung sembuh, Bunda bisa membawanya ke dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan.

 

Pada intinya, anak masuk angin itu hanyalah mitos belaka, Bunda. Masuk angin bukanlah sebuah penyakit dan tidak dikenal dalam dunia medis. Kalaupun anak menunjukkan gejala perut kembung, mual, muntah, demam, batuk, pilek, dan sendawa, oleskan minyak telon atau kayu putih untuk menghangatkan badannya. Jika belum kunjung sembuh, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Tags:

Halaman