ARTIKEL

Susu Cokelat Vs Susu Putih, Mana yang Terbaik untuk Si Kecil?

Jun 19, 2019 11:56am

Ketika bicara tentang nutrisi anak, Bunda tentu ingin yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini juga berlaku untuk pemilihan susu. Minuman ini merupakan salah satu jenis nutrisi yang sering diberikan oleh Bunda kepada si kecil. Kalsium pada susu mampu membantu pertumbuhan tulang serta gigi si kecil. Oleh karena itu, kebanyakan ibu akan rajin memberikan susu pada anaknya.

 

Apakah Bunda termasuk salah satu yang rutin memberikan susu pada si kecil? Susu apa yang diberikan? Susu cokelat atau putih? Apakah Bunda sudah tahu, mana yang lebih baik antara susu cokelat dan susu putih untuk memenuhi nutrisi Si Kecil? Jika belum, yuk simak ulasannya berikut ini!

 

Kandungan gizi susu putih

Secara alami, susu memiliki warna dasar putih. Entah itu ASI, susu sapi, maupun susu jenis lainnya. Kebanyakan susu putih yang beredar di pasaran merupakan hasil olahan pabrik dengan berbagai macam prosedur pengolahan yang berbeda. Ada susu putih yang diolah dengan teknik pemanasan tinggi atau yang biasa disebut dengan UHT (Ultra High Temperature), evaporasi atau memanaskan susu hingga kadar airnya hilang, dan yang asli susu murni langsung setelah pemerahan dan penyaringan.

 

Dari semua jenis pengolahan tersebut, tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran, bakteri, dan mikroorganisme berbahaya lain di dalam susu. Untuk masalah kandungan gizi, tentu saja mengalami perubahan. Contohnya saja susu putih jenis kental manis yang diolah dengan teknik evaporasi. Di dalam susu ini, kandungan protein sangat berkurang akibat pemanasan tinggi di pabrik. Sedangkan kalorinya akan bertambah sampai 130 kkal, dengan kadar gula tambahan 19 gram dan protein 1 gram.

 

Susu putih jenis skim milk memiliki kadar gula yang tinggi karena untuk menghilangkan rasa hambar pada susu setelah teknik pengolahan. Namun, lemak dan kalori dalam skim milk tergolong cukup rendah, yaitu 0-0.05% lemak dan 80%-90% kalori. Susu putih jenis ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak.

 

Ada lagi susu putih jenis full cream, yang tentu saja Bunda sudah familiar dengannya. Susu putih full cream memiliki 5 gram lemak jenuh dan 150 kkal kalori per porsi. Tidak disarankan untuk memberikan susu putih jenis full cream secara berlebihan kepada si kecil karena bisa menimbulkan kenaikan berat badan yang cukup signifikan.

 

Kandungan gizi susu cokelat

Untuk susu cokelat, sebenarnya berasal dari susu putih yang ditambahkan dengan perasa cokelat dan gula sukrosa untuk menguatkan rasa manis dan aroma cokelat yang memikat. Bunda perlu berhati-hati jika ingin memberikan susu cokelat pada si kecil karena cukup tinggi kandungan gula dan kalori di dalamnya.

 

Mulanya, susu cokelat dibuat untuk meningkatkan konsumsi susu pada anak yang kurang suka dengan rasa susu putih yang sedikit lebih hambar. Oleh karena itu, penambahan perisa cokelat dan gula diberikan untuk menguatkan rasa dan menarik keinginan anak-anak untuk meminumnya.

 

Proses pembuatan susu cokelat pun sama dengan susu putih. Ada yang menggunakan evaporasi atau pemanasan tinggi. Hanya saja, pada akhir proses, diberikan perasa cokelat dan gula tambahan untuk membuatnya jadi susu cokelat yang diedarkan di pasaran. Sebenarnya, pembuatan susu cokelat ini sama dengan susu dengan rasa lain seperti pisang, strawberry, dan lainnya yang menggunakan perasa tambahan.

 

Sama-sama memiliki kandungan nutrisi yang sama, hanya berbeda pada jumlah gula dan tambahan perasa buatan, baik susu putih maupun susu cokelat sama amannya untuk dikonsumsi. Sebagai saran, Bunda bisa mengombinasikan asupan susu putih dan susu cokelat yang seimbang pada si kecil. Jika Si Kecil sudah banyak minum susu, kurangi asupan gula lain pada makanannya. Untuk balita, sebaiknya Bunda tidak terlalu banyak menambahkan gula pada susu anak. Semoga membantu ya, Bunda!

Tags:

Halaman