ARTIKEL

Langkah Penting Mengajari Anak Menyikat Gigi

Aug 31, 2016 2:09pm

Pada suatu malam, Lala, yang sudah berusia 7 tahun, malas menggosok gigi sebelum tidur. Padahal Lala sebelumnya makan malam dan minum susu. Lala termasuk anak yang susah menggosok gigi terutama di malam hari, ada saja alasannya seperti mengantuk dan capek. Terkadang Lala juga mengeluh kalau ia suka terpentok sikat saat menyikat gigi.

 

Bunda kebersihan gigi merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga sedini mungkin. Bagaimana sih caranya mengajarkan anak untuk menyikat gigi dengan baik dan benar. Mengajarkan anak menyikat gigi dapat dimulai sejak dini dengan membiasakan membersihkan gigi bayi setiap kali setelah selesai menyusui. Walau gigi si kecil masih merupakan gigi susu yang bersifat sementara, namun kesehatan gigi susu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan gigi tetap sang anak di kemudian hari. Oleh karena itu peran bunda sangat penting untuk rajin membersihkan gigi si kecil sejak dini. Mulai dari si kecil masih mengonsumsi ASI, bunda dapat membersihkan dengan melilitkan kassa yang dibasahi air hangat di jari telunjuk lalu usapkan perlahan pada gusi dan lidah bayi. Seiring berjalannya waktu, bertambah jumlah gigi yang tumbuh, dan jenis makanan yang dikonsumsi si kecil sudah mulai beraneka ragam, maka begitu juga dengan berkembangnya cara membersihkan gigi si kecil.

 

Ketika si kecil umur 1 tahun, bunda akan mendapati beberapa gigi susu yang sudah mulai tumbuh. Saat inilah bunda dapat memperkenalkan anak tentang pembersihan mulut/gigi. Bunda dapat menggunakan sikat gigi khusus untuk anak, dengan sikat berbulu lembut dan kepala sikat yang kecil agar dapat menjangkau gigi belakang. Gunakan pasta gigi yang dibuat khusus untuk anak, yang aman bila tertelan, karena si kecil belum bisa berkumur. Pilihlah pasta gigi ber-fluoride yang tidak mengandung detergen dengan rasa buah-buahan yang disukai anak.

 

Berikut langkah-langkah menyikat gigi yang baik dan benar untuk buah hati bunda:

  1. Basahi sikat gigi
  2. Letakkan pasta gigi di atas sikat gigi secukupnya. Kira-kira hanya sebesar biji jagung agar tidak berlebihan. Lalu ratakan pada seluruh permukaan sikat.
  3. Pertama, sikat gigi geraham bagian samping (sisi yang menghadap pipi), dengan gerakan vertical atau naik-turun, dengan posisi sikat gigi miring 45 derajat. Lanjutkan ke gigi bagian depan dengan gerakan vertical. Jangan lupa untuk menyikat permukaan gigi bagian dalam atau sisi yang menghadap lidah. Lakukan gerakan vertical, begitu juga untuk gigi atas, gerakan vertical yang dimaksud adalah gerakan dari gusi ke arah ujung gigi, dengan perlahan sehingga tidak melukai gusi si kecil.
  4. Sikat seluruh permukaan gigi depan dengan gerakan memutar secara perlahan. Hal ini dapat sebagai “pijatan” lembut untuk gusi
  5. Jangan lupa untuk menyikat permukaan atas gigi geraham, yaitu permukaan dengan lekukan-lekukan / grooves. Hal ini berfungsi untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di atas gigi geraham dan mencegah terjadi plak / karies di gigi geraham. Untuk menggosok bagian ini, bunda cukup ajarkan dengan gerakan maju dan mundur.
  6. Jangan lupa ajarkan si kecil menyikat secara perlahan bagian langit-langit mulut dan lidah karena banyak sisa-sisa makanan atau susu yang menempel di area tersebut. Sikat secara perlahan jangan sampai terlalu kencang karena dapat menimbulkan rasa ingin muntah.
  7. Kumur hingga seluruh busa hilang dan ingatkan si kecil agar tidak menelan air kumurnya.

 

Ajari si kecil secara perlahan dan rutin, agar hal ini menjadi kebiasaan si kecil. Tanamkan pada si kecil untuk menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Bila si kecil masih berusia < 2 tahun, bunda dapat memangku si kecil dengan posisi kepala si kecil di pangkuan bunda. Setelah si kecil berusia > 2 tahun, bunda dapat mengajari si kecil menyikat gigi di depan kaca bersama-sama bunda agar kegiatan menyikat gigi lebih menyenangkan untuk si kecil.

 

Hindari si kecil tertidur sambil meminum susu di botol, karena susu akan menambah sifat asam di rongga mulutnya, yang seharusnya mempunyai pH 7. Sisa susu yang tidak dibilas dengan air putih atau air tawar, dapat menyebabkan rongga mulut lebih asam. Hal ini akan menguntungkan kuman yang terdapat di rongga mulut sehingga dapat mempercepat terjadinya karies gigi atau lubang pada gigi. Sementara gigi susu buah hati bunda harus tetap terjaga baik sampai tanggal dengan alami sehingga tidak memberi dampak kepada gigi permanennya nanti.

 

Jangan lupa bunda untuk mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali sejak dini agar gigi si kecil tetap terjaga dengan pantauan dokter gigi, sekaligus memperkenalkan sejak dini suasana dokter gigi agar si kecil tidak takut. Sudahkah bunda mengajari si kecil menyikat gigi yang baik?

Tags:

Halaman