ARTIKEL
Apa Itu Sleep Training dan Manfaatnya untuk Anak
Dec 16, 2022 9:31am
Sleep training pada anak sekarang sedang jadi perbincangan. Hal ini karena artis Nikita Willy mengungkapkan telah melakukan sleep training pada anaknya yang masih bayi. Manfaatnya, bayi pun jadi bisa tidur lebih nyenyak sepanjang malam.
Akhirnya banyak para Bunda yang tertarik untuk melakukan sleep training pada anaknya. Selain membuat anak tidur lebih nyenyak sepanjang malam, sleep training juga punya beragam manfaat lain, seperti:
- Memaksimalkan Perkembangan Anak yang Terjadi Saat Tidur
- Melatih Anak Lebih Mandiri dan Disiplin Sejak Kecil
- Mengurangi Rewel
- Orangtua Memiliki Waktu Tidur yang Lebih Berkualitas
- Menjaga Mood Anak dan Orangtua
Dalam melakukan sleep training, ada beragam metode yang bisa Bunda pilih, antara lain:
Cry It Out Method
Metode Cry It Out Method merupakan cara yang cukup sulit dilakukan oleh orangtua. Untuk mempraktekkan metode ini, Bunda perlu meletakkan anak di tempat tidur saat jam tidur tiba. Sebelum tidur, pastikan anak sudah kenyang dan popoknya dalam kondisi kering.
Lalu, tinggalkan anak sendirian di dalam kamar. Tentunya anak akan menangis karena mencari Bunda. Hal tersulit dari metode ini adalah untuk membiarkan si kecil menangis hingga ia capek sendiri dan akhirnya tertidur.
Bunda hanya boleh masuk ke kamar saat pagi hari atau saat jam minum susu tiba. Meskipun terlihat ekstrim, sebenarnya dengan cara ini si kecil hanya akan menangis selama 3-5 hari saja. Selebihnya, si kecil akan terbiasa dan bisa melaluinya dengan mudah.
Fade It Out Method
Berbeda dengan metode sebelumnya, Fade It Out Method merupakan metode yang jauh lebih lembut untuk dilakukan. Metode ini lebih minim air mata sehinga cocok untuk orang tua yang tidak tahan mendengar tangisan bayi.
Dalam metode ini, Bunda hanya perlu membantu si kecil untuk berusaha tidur. Saat si kecil sudah menunjukkan tanda-tanda mengantuk, taruh si kecil di atas kasur hingga tertidur. Namun, bila si kecil belum juga tertidur atau justru rewel, bawa si kecil keluar kamar untuk beraktivitas kembali hingga jangka waktu tertentu (misalnya 15 menit).
Kemudian, bawa lagi si kecil ke dalam kamar untuk tidur. Jika ia tetap tidak tertidur, terus lakukan hal ini hingga si kecil benar-benar memutuskan sendiri kapan ia mau tidur.
The Ferber Method
The Ferber Method mirip dengan Cry It Out Method, namun terlihat lebih lembut. Dalam The Ferber Method, anak akan dibiarkan sendirian di dalam kamar saat jam tidur. Namun ketika si kecil menangis, Bunda bisa menengoknya dalam interval waktu tertentu, misalnya setiap 4 jam sekali. Semakin hari, interval ini ditingkatkan hingga akhirnya si kecil bisa tidur sendiri tanpa Bunda menengoknya lagi di malam hari.
The Chair Sleep Coaching Method
Metode The Chair Sleep Coaching ini cocok untuk Bunda yang masih ingin menemani si kecil di dalam kamar saat jam tidur. Cara kerja metode ini adalah dengan menempatkan kursi yang akan Bunda gunakan di dekat tempat tidur anak.
Secara perlahan, Bunda akan memidahkan letak kursi menjauhi kasur hingga akhirnya keluar kamar. Cara ini membutuhkan kesabaran yang tinggi karena Bunda hanya boleh melihat dan menemani si kecil saja, tanpa bisa menggendong atau menepuk punggungnya.
The Pick Up, Put Down Method
The Pick Up, Put Down Method dapat dilakukan dengan menempatkan si kecil di dalam kamar saat jam tidur. Namun saat anak menangis, Bunda perlu datang ke dalam kamar untuk menimangnya. Tapi, tidak boleh terlalu lama, Bunda. Saat si kecil sudah tenang, Bunda perlu menaruh anak kembali di atas kasur lalu meninggalkannya untuk kembali tidur sendirian.