ARTIKEL
5 Penyebab Batuk Kronis Pada Anak
Sep 06, 2023 10:39pm
Batuk kronis pada si kecil dapat menjadi masalah kesehatan yang serius dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Batuk kronis pada si kecil bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Berikut adalah 5 penyebab umum dari batuk kronis pada si kecil, seperti:
- Infeksi saluran pernapasan adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan batuk kronis pada si kecil. Jenis infeksi ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri seperti flu, pilek, bronkitis, atau pneumonia. Ketika tubuh si kecil terinfeksi, sistem pernapasannya menjadi terganggu, dan ini menyebabkan peradangan pada saluran udara.
Jika infeksi tidak diobati dengan baik atau tidak sembuh sepenuhnya, batuk bisa menjadi masalah yang berlarut-larut. Dalam beberapa kasus, batuk tersebut dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Penting untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan dengan baik dan memberikan perawatan yang tepat untuk mencegahnya menjadi kronis.
- Asma adalah sebuah kondisi pernapasan kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan pada saluran udara di paru-paru. Kondisi ini menyebabkan gangguan dalam mengalirnya udara masuk dan keluar dari paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas. Si kecil yang mengalami asma dapat mengalami gejala seperti batuk kronis, sesak napas, dada terasa berat, dan mengi (bunyi bersiul) saat bernapas.
Saluran udara yang menyempit dan peradangan pada paru-paru dapat memicu respons batuk yang berkepanjangan pada si kecil. Batuk kronis dapat menjadi salah satu gejala utama asma pada si kecil. Biasanya, batuk kronis pada si kecil dengan asma sering terjadi pada malam hari atau setelah beraktivitas fisik, karena pada saat-saat tersebut paru-paru lebih terpapar oleh berbagai pemicu dan saluran udara lebih mudah mengalami penyempitan.
- Reaksi alergi terhadap berbagai alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau zat-zat lain dapat menyebabkan peradangan di saluran pernapasan pada si kecil. Ketika si kecil yang rentan alergi terpapar dengan alergen tersebut, sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi dengan cara yang tidak normal, menganggap alergen tersebut sebagai ancaman dan merilis zat-zat kimia yang menyebabkan peradangan di saluran udara.
Peradangan ini menyebabkan saluran udara menjadi menyempit dan produksi lendir meningkat. Akibatnya, si kecil akan mengalami batuk kronis sebagai respons tubuh untuk membersihkan lendir dan mengeluarkannya dari saluran pernapasan.
- Refluks asam terjadi ketika cairan asam dari lambung naik ke atas menuju esofagus (kerongkongan). Esofagus sebenarnya memiliki katup yang berfungsi untuk mencegah cairan lambung naik kembali ke atas. Namun, pada beberapa kasus, katup ini tidak berfungsi dengan baik atau lemah sehingga memungkinkan asam lambung untuk mengalir ke esofagus.
Ketika asam lambung mencapai esofagus, hal ini dapat menyebabkan iritasi pada dinding esofagus dan tenggorokan, terutama jika terjadi secara berulang. Iritasi ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan bagian atas, yang akhirnya menyebabkan batuk kronis pada si kecil. Batuk tersebut merupakan respons tubuh untuk mencoba membersihkan iritasi dan lendir yang terbentuk akibat refluks asam.
- Paparan asap rokok merupakan salah satu faktor risiko utama yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan si kecil dan meningkatkan risiko batuk kronis. Si kecil yang terpapar asap rokok pasif memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan, termasuk batuk berkepanjangan. Selain itu, polusi udara dari lalu lintas kendaraan, industri, atau pembakaran bahan bakar fosil juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan batuk kronis pada si kecil. Partikel-partikel mikro dari polusi udara dapat masuk ke paru-paru dan memicu peradangan serta mempengaruhi fungsi pernapasan.
Jika si kecil mengalami batuk pilek, sangat penting bagi bunda untuk tidak mengabaikan kondisinya agar tidak berlanjut menjadi batuk kronis. Salah satu pilihan yang bisa bunda pertimbangkan adalah memberikan Anakonidin pada si kecil. Sirup obat ini telah terbukti efektif dalam meredakan batuk dan pilek dengan aman karena tidak mengandung alkohol. Selain itu, Anakonidin memiliki varian rasa cherry yang disukai oleh si kecil, sehingga lebih mudah untuk diberikan.
Tetap #BikinTenangHatiBunda ya bun!