ARTIKEL

5 Jenis Batuk pada Anak, Mulai dari yang Ringan hingga Berat

Jun 28, 2024 12:11am

Batuk merupakan respon alami tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari benda asing, seperti virus, bakteri, dan kuman. Dilansir dari laman Mayo Clinic, batuk sesekali adalah hal yang wajar dan menyehatkan. Namun, jika batuk berlangsung selama beberapa minggu, dan disertai gejala lain seperti dahak atau darah, maka batuk harus ditangani dengan serius.

Penyebab batuk sebenarnya berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Ada jenis batuk yang cukup sering kita jumpai, seperti batuk kering dan berdahak, sampai batuk parah yang merupakan gejala dari penyakit lain. Setiap jenis batuk juga memiliki cara penanganan yang berbeda-beda.

Lantas, apa saja jenis batuk yang sering diderita anak-anak? Bagaimana cara penanganannya? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini.

Jenis Batuk Pada Anak
Batuk memiliki berbagai jenis yang dapat dibedakan dari penyebab, gejala, dan cara pengobatannya. Beberapa jenis batuk memang bisa diatasi secara mandiri, namun untuk jenis lainnya lebih baik ditangani dengan lebih serius, Dilansir dari laman Kids Health, inilah jenis batuk yang paling sering menyerang anak-anak, yaitu:

1. Batuk Kering
Batuk kering atau batuk non produktif adalah kondisi dimana batuk tidak disertai dengan lendir. Batuk jenis ini biasanya disebabkan oleh flu, gejala alergi, asma, polusi udara atau udara sekitar yang terlalu kering. Tanda-tanda batuk kering antara lain sakit tenggorokan, rasa gatal di tenggorokan, demam, nyeri dada, dan kelelahan.

Mengatasi batuk kering bisa dilakukan di rumah dengan minum obat batuk, atau dengan cara alami seperti konsumsi minuman dan makanan hangat, memasang humidifier atau pelembab udara, dan berkumur dengan air garam.

2. Batuk Berdahak
Berbeda dengan batuk kering, batuk berdahak disertai dengan lendir atau dahak. Dahak ini dihasilkan dari paru dan tenggorokan yang berfungsi untuk melembabkan dan melindungi saluran pernapasan dari benda bakteri dan virus. Meskipun begitu, dahak ini akan menyumbat di tenggorokan dan sangat mengganggu saluran pernapasan.

Kondisi ini juga sering disertai hidung tersumbat dan sesak nafas. Jangan khawatir, bunda bisa mengatasi batuk berdahak dengan cara alami seperti mengkonsumsi minuman hangat, dan berkumur dengan air garam. Walaupun dahak masih kental, jangan memaksakan batuk terlalu keras agar tenggorokan tidak terluka.

3. Batuk Alergi
Berbeda dengan batuk biasa, batuk alergi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat (allergen), bukan disebabkan oleh infeksi saat penderita mengalami flu. Beberapa pemicu batuk alergi antara lain serbuk sari, tungau, cuaca dingin, debu, makanan, jamur, sampai bulu hewan.

Batuk jenis ini biasa ditandai dengan batuk kering, hidung berair, hidung tersumbat, dan badan yang terasa lemas. Anak bisa mengalami batuk sampai berbulan-bulan, maka dari itu batuk alergi harus ditangani secara serius jika tak kunjung sembuh.

Langkah yang harus bunda lakukan untuk mencegah batuk alergi adalah dengan menghindari paparan alergen dan menjaga kebersihan lingkungan. Bunda juga bisa memasang humidifier di kamar anak atau di ruangan lain yang ber-AC agar udara tidak terlalu kering.

4. Batuk Croup
Croup merupakan penyakit saluran pernapasan yang sering terjadi pada anak-anak, umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Batuk jenis ini cukup mudah dibedakan karena mengeluarkan suara keras seperti menggonggong. Gejala lain yang biasanya menyertai yaitu sesak napas, suara serak, dan suara melengking saat menarik napas.

Batuk croup dapat menyebabkan pembengkakan saluran napas jika tidak ditangani dengan baik. Maka dari itu, jika bunda menemukan gejala croup pada si kecil, segera bawa ke dokter untuk konsultasi ya.

5. Batuk Rejan
Batuk rejan disebabkan oleh infeksi virus bordetella pertussis yang menyerang saluran pernapasan dan melepaskan zat beracun yang menyebabkan peradangan. Jenis batuk ini cukup mudah dibedakan karena disertai dengan suara tarikan nafas yang panjang dan melengking, terdengar seperti suara “whoop.”

Penularan virusnya sangat mudah, hanya lewat percikan air liur penderita. Gejala biasanya muncul sekitar 7-20 hari setelah bateri masuk ke dalam tubuh. Setelah itu, penderita akan mengalami tiga fase, yaitu fase catarrhal (fase awal), fase paroksismal, dan fase Konvalescens (fase penyembuhan).

Walaupun berlangsung cukup lama, batuk rejan sebenarnya bisa diatasi sendiri. Namun, pastikan anak konsumsi makanan bergizi, minum air putih, istirahat yang cukup, kurangi minuman dingin dan makanan pedas, serta mandi menggunakan air hangat. Jika batuk tak kunjung sembuh, jangan ragu untuk membawa anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Itulah beberapa jenis batuk yang sering dialami anak-anak. Walaupun batuk sering dianggap enteng, bunda tetap harus sigap saat si kecil sudah menunjukan gejala batuk, karena batuk biasanya bisa membuat si Kecil gak nyaman beraktivitas.

Untuk membantu mengatasi batuk si Kecil, Bunda bisa sediakan Anakonidin di rumah ya. Anakonidin, sirup batuk dan pilek dengan varian rasa cherry yang tidak mengandung alkohol.

Bunda bisa beli Anakonidin, di Apotek dan toko obat terdekat, atau beli secara online di Official Store Konimex di e-commerce favorit Bunda seperti Konimex estore, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Tags:

Halaman