ARTIKEL

Anak Suka Makan Junk Food? Ini Cara Memperbaiki Pola Makan Anak

Feb 26, 2021 10:52am

Rasanya hampir tidak ada anak-anak yang tidak suka makan junk food. Bagaimana tidak, junk food seperti ayam goreng, pizza, dan burger terasa gurih di lidah. Namun, Bunda pasti sudah tahu kalau junk food sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering karena kandungan nutrisinya yang minim dan lemak jahat yang menumpuk, terlebih bagi anak-anak.

 

Bagaimana jika anak termasuk picky eater yang hanya mau makan junk food saja? Berikut ini tips untuk memperbaiki pola makan anak yang terlalu suka makan junk food.

 

Jangan marahi dan larang anak

Kesukaan anak atas junk food biasanya dimulai dari rasa penasaran. Apalagi, junk food terlihat berbeda dari masakan rumah. Sebagai orang tua, sebaiknya kita tidak membatasi rasa penasaran anak. Jika Bunda melarang anak untuk makan junk food, si kecil malah akan semakin penasaran dan akhirnya hanya ingin makan junk food saja.

 

Tidak perlu sampai menceramahi anak soal bahaya makan junk food, ajak si kecil mengobrol soal junk food kesukaannya dan beritahu si kecil bahwa ia boleh makan junk food, asalkan ia lahap memakan masakan Bunda yang lainnya.

 

Jadi contoh untuk tidak makan junk food

Pada sejumlah kasus, anak pertama kali makan junk food karena meminta sedikit porsi dari junk food yang dikonsumsi orang tua. Nah, apabila Bunda atau anggota keluarga lainnya cukup sering makan junk food, jangan heran kalau akhirnya anak pun terbiasa untuk hanya makan junk food.

 

Anak-anak selalu mencontoh orang dewasa di sekitarnya karena mereka percaya bahwa orang dewasa tahu yang terbaik. Jadi, sebaiknya Bunda batasi makan junk food di rumah dan biasakan untuk menceritakan rasa dari makanan yang Bunda santap. Misalnya, “Pisang yang Bunda makan rasanya manis banget, lho! Mau coba?” Dengan begitu, indra perasa si kecil akan lebih berkembang dan menghindarinya untuk menjadi picky eater.

 

Berikan menu camilan sehat yang enak

Wajar saja jika si kecil jadi suka ngemil karena ia kini sudah masuk ke tahap pertumbuhan. Memang, junk food juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak sehari-hari, namun kadarnya sangat kecil dan tidak seimbang. Karena itu, Bunda harus melengkapinya dengan asupan sayur dan buah.

 

Nah, tentu saja anak-anak akan lebih memilih junk food ketimbang sayur dan buah. Triknya, Bunda harus lebih kreatif dalam membuat menu camilan dari sayur dan buah yang terlihat enak dan seperti junk food. Pada umumnya, anak-anak lebih suka makanan yang gurih, manis, atau garing. Sebagai inspirasi, Bunda bisa mencoba resep nugget sayur, smoothie buah segar, bakwan sayur, dan masih banyak lagi.

 

Bawakan bekal untuk anak sekolah

Junk food bukan hanya makanan cepat saji yang dijual di restoran saja, tetapi juga jajanan sekolah yang begitu digemari si kecil. Contohnya seperti telur gulung, mie instan, sosis goreng, dan cilok. Tidak masalah jika si kecil makan jajanan sekolah ini sesekali, namun bila terlalu sering, bisa membahayakan kesehatannya.

 

Untuk membatasi anak yang suka makan junk food, ada baiknya Bunda selalu menyiapkan bekal sekolah dari rumah. Bila memang terlalu merepotkan untuk masak di pagi hari, Bunda bisa menyiapkan bahan masakan atau melakukan food prep di malam hari. Dengan membawa bekal dari rumah, si kecil tidak akan merasa lapar dan keinginannya untuk membeli jajanan sekolah pun jadi berkurang.

 

Tidak menjadikan junk food sebagai hadiah

Banyak orang tua yang mengetahui kesukaan anak makan junk food dan menjadikannya sebagai “penawar” ketika si kecil sedang tantrum. Apakah Bunda salah satunya? Segera hentikan solusi seperti ini karena malah akan membuat si kecil semakin tergantung pada junk food. Terlebih lagi si kecil akan tantrum setiap kali ia ingin makan junk food.

 

Daripada menghadiahkan si kecil dengan makan junk food, bagaimana jika Bunda memberikan hadiah yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya? Misalnya, si kecil senang bersepeda, Bunda bisa membelikan sepeda baru atau helm lucu untuknya. Bila si kecil hobi melukis, Bunda bisa memberikannya cat air atau krayon baru. Hasilnya, si kecil senang, hobinya pun bisa tersalurkan.

Tags:

Halaman