ARTIKEL

Anak Rewel? Kontrol Emosi Bunda dengan 4 Cara Ini!

Jan 08, 2019 2:01pm

Sebagai orang tua terkadang pasti ada perasaan kesal, marah dan kecewa terhadap apa yang dilakukan oleh anaknnya. Anak yang tantrum atau tanpa sengaja memegang benda yang berbahaya seperti sumber listrik, kompor atau hanya sekedar bermain sampai pakaiannya kotor dan basah. Bunda terkadang tanpa sadar langsung melampiaskan emosi dan membentak anak. Padahal, membentak, meneriaki, terlebih menggunakan kekerasan fisik seperti memukul atau mencubit anak bukanlah hal yang bijak. Masih banyak cara lain yang bisa membuat anak mengerti jika diberitahu dengan cara yang baik. Lalu, bagaimana caranya mengontrol emosi jika anak melakukan hal yang memancing emosi?

 

  1. Kendalikan Emosi

Perasaan terkejut dan rasa takut merupakan pemicu utama emosi orang tua ketika anaknya melakukan sesuatu yang membahayakan. Ya, tentu saja bunda akan spontan berteriak bahkan bisa sampai memukul atau mencubit ketika si kecil melakukan kesalahan.  Tapi perlu diingat bahwa setiap bentakan atau amarah dari orang tua mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak sekaligus dan anak menjadi trauma bahkan menjadi tidak percaya diri di kemudian hari. Tentu bunda tidak ingin hal itu terjadi, untuk itu mulailah untuk mengendalikan emosi sedini mungkin, ketika anak melakukan kesalahan dan mulai memancing emosi tariklah nafas dalam-dalam  hembuskan perlahan berulang sampai bunda merasa sedikit tenang kemudian mendekat pada si kecil dan ajaklah bicara sambil terus mengontrol emosi.

 

  1. Mengatur nada bicara

Setelah bunda merasa sedikit tenang, tersenyumlah sambil menarik nafas walau dengan  terpaksa akan tetapi sistem saraf otak akan merespon senyum untuk mengurangi ketegangan, kemudian mulailah berbicara pada si kecil. Kendalikan nada suara dan pemilihan kata, bicaralah perlahan namun tegas sambil terus beri penjelasan sehingga si kecil paham bahwa dia melakukan kesalahan dan bunda tidak suka, lama kelamaan si kecil akan paham bahwa dia melakukan kesalahan dan berupaya untuk tidak mengulanginya lagi.

 

  1. Hindari kekerasan fisik

Spontan berteriak, lalu memukul dan mencubit sering kali terjadi secara tidak terduga ketika melihat anak melakukan kesalahan dan memancing emosi. Melakukan kekerasan fisik terhadap anak akan membuat bunda merasa puas karena marah terlampiaskan, namun itu hanya sesaat. Yang terjadi kemudian adalah justru bunda akan menyesal dan selalu dihantui perasaan bersalah, selain itu  kekerasan fisik juga memiliki dampak yang sangat buruk bagi anak. Tubunya terasa sakit, timbul trauma dan rasa takut berlebih kemudian akan tumbuh dipikirannya bahwa memukul itu boleh dilakukan dan dia bisa memukul siapapun kapan saja seperti yang dilakukan orangtua kepadanya. Untuk itu kendalikan emosi, lakukan hal yang dapat membuat bunda mampu untuk mengendalikan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik.

 

  1. Bicaralah ketika sudah tenang

Ketika emosi sedang memuncak ada baiknya bunda menjauh dari anak terlebih dahulu sampai perasaan hati bunda sedikit tenang karena menasehati anak dalam kondisi marah bukanlah hal yang baik, kata-kata yang keluar justru akan memicu emosi yang lebih tinggi lagi. Menjauhlah sejenak dari anak dan katakan padanya “kamu tetap disitu, sampai bunda kembali”, tidak perlu pergi terlalu jauh dan masih dapat mengawasi anak dengan begitu anak akan paham bahwa bunda sedang marah dan dia sudah melakukan kesalahan. Setelah bunda merasa cukup tenang dan sudah waktunya bicara, maka mulailah mendekat pada si kecil, peluk tubuh mungilnya dan sampaikan apa yang ingin bunda bicarakan padanya. Dengan begitu anak juga akan melihat dan belajar bagaimana cara kita mengatasi dan mengatur emosi.

Tags:

Halaman