ARTIKEL

5 Cara Pencegahan dan Solusi Anak Susah BAB

Dec 22, 2020 1:35pm

Masalah sembelit atau susah buang air besar ternyata bisa juga menyerang anak-anak. Contohnya ketika si kecil baru mulai MPASI. Perubahan dari hanya minum ASI ke mengkonsumsi makanan lain pendamping AS biasanya akan menyebabkan anak susah BAB. Namun, ada pula kondisi anak sembelit yang diakibatkan oleh kurangnya serat atau konsumsi air putih.

 

Biasanya, anak yang sembelit terlihat kesakitan atau berusaha keras mengeluarkan tinja. Tak jarang ia sampai menangis akibat sulitnya mengeluarkan kotoran dari dalam perut. Kalau kondisi ini dibiarkan, maka lama-kelamaan si kecil akan sulit makan dan kurang bersemangat. Untuk itu, mari cari tahu solusi penanganan anak sembelit.

 

Biasakan toilet training

Sulit BAB bisa disebabkan oleh kebiasaan anak menahan buang air, sehingga kotoran mengeras dan menumpuk terlalu lama di dalam perut. Akibatnya, saat keinginan buang air muncul kembali, si kecil akan merasa kesulitan dan kesakitan.

 

Untuk mengatasi hal ini, Bunda bisa melatihnya melakukan toilet training. Saat si kecil sudah pandai berkomunikasi, mintalah ia memberi tahu kapan ingin buang air. Dengan begitu, Bunda bisa segera membawanya ke toilet. Lalu, saat si kecil sudah duduk di toilet, jangan mendesak si kecil agar BAB-nya cepat selesai. Ciptakan suasana tenang dan nyaman demi mendukung keinginannya untuk BAB.

 

Rutin olahraga

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan anak susah BAB. Pasalnya, aktivitas fisik mampu mendukung usus bergerak normal dan mencegah anak mengalami kesulitan buang air besar. Bunda bisa mengajak si kecil aktif bergerak agar pencernaan di dalam perutnya lancar. Berikan ia waktu bermain setidaknya 30 sampai 60 menit per harinya. Kalau si kecil terlihat malas-malasan bergerak, Bunda bisa ikut berolahraga atau melakukan aktivitas fisik bersama dengan si kecil.

 

Perbanyak minum air putih

Ketika si kecil kurang minum, maka tekstur tinjanya akan menjadi lebih keras. Alhasil, ia akan lebih sulit mengeluarkannya saat BAB. Maka dari itu, Bunda perlu memperhatikan asupan air putih si kecil dan pastikan ia mendapat cukup cairan. Dengan memberikannya asupan air putih yang cukup, maka tekstur tinja akan lebih lunak, sehingga lebih lancar dikeluarkan saat proses BAB.

 

Rata-rata anak kecil membutuhkan asupan air minimal 10%-15%dari berat badannya. Artinya, jika ia memiliki berat badan 10 kg, maka kebutuhan air putihnya adalah 1 sampai dengan 1,5 liter per hari. Sebenarnya, asupan air ini juga tidak melulu dari air putih, Bunda. Asupan air ini bisa juga dari sayur dan buah yang mengandung banyak air.

 

Penuhi kebutuhan serat anak

Serat adalah kunci utama BAB lancar. Mengkonsumsi cukup serat akan membuat tinja anak lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Bunda bisa mendapatkan asupan serat ini dari buah dan sayur. Contohnya saja sayuran hijau seperti bayam, brokoli, sawi, dan sebagainya. Sedangkan untuk buah, Bunda bisa memilih yang manis, contohnya saja apel, melon, dan pisang. Biasakan dalam setiap menu makan si kecil terkandung banyak serat untuk mendukung proses buang air besarnya. 

 

Kurangi konsumsi susu

Susu memang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Tetapi jika konsumsinya berada di bawah atau melampaui rekomendasi sehari-hari, maka bisa menyebabkan anak susah BAB. Apalagi ada kondisi tertentu di mana beberapa anak mengalami sembelit akibat alergi terhadap susu sapi atau intoleransi laktosa. Kalau Bunda menemui si kecil jadi lebih sering sembelit setelah pemberian susu sapi, maka sebaiknya hentikan dulu pemberiannya selama beberapa waktu.

 

Lalu, konsultasikan pada dokter anak mengenai kondisi sembelit yang terjadi setelah pemberian susu sapi. Hal ini untuk memastikan apakah benar susu yang menjadi penyebabnya dan apakah mungkin anak memiliki kondisi intoleransi laktosa. Jika memang begitu, maka dokter akan memberikan saran dan rekomendasi susu apa yang tepat untuk si kecil.

 

Penyebab anak susah BAB memang bisa karena beberapa hal, mulai dari kebiasaan anak menahan buang air, kekurangan asupan serat dan air putih, minimnya gerak atau aktivitas olahraga, hingga intoleransi laktosa atau susu sapi.

 

Untuk solusi dan cara mengatasinya, Bunda bisa melatihnya toilet training, menambah asupan buah, sayur, dan minuman, mengajaknya aktif bergerak, serta mengecek kemungkinan kondisi intoleransi laktosa. Jangan lupa untuk konsultasi ke dokter apabila kondisi sembelit anak tetap berlanjut.

Tags:

Halaman